Perilaku Buruk Paling Sering Dimaklumi
Kesalahan yang umum dilakukan orang tua Indonesia
adalah memaklumi perilaku buruk anak. “Namanya juga anak-anak,” begitulah yang
sering kita dengar. Buat para orang tua tolong berhenti memaklumi perilaku
buruk anak Anda karena di Indonesia sudah terlalu banyak SDM rendah. Jangan
memproduksi lagi SDM rendah dengan memaklumi perilaku buruk anak Anda.
Beberapa perilaku buruk paling sering dimaklumi orang
tua:
- Melempar atau merusak barang saat marah, pertanda anak belum mampu mengelola emosinya dengan benar. Hal ini bisa membahayakan orang lain. Ajari mereka meredam kemarahan atau menyalurkannya dengan tepat.
- Berbicara dengan bahasa kasar, kerap terjadi karena anak Anda meniru perilaku teman di sekitarnya; atau bahkan mungkin meniru Anda. Ini adalah tanda bahwa anak Anda telah salah memilih teman. Perilaku ini rawan menjadi kebiasaan anak hingga dewasa.
- Tidak merapikan mainannya, membuat anak kurang bertanggung jawab terhadap hidupnya. Ini menyebabkan mereka merasa dapat mengandalkan orang lain untuk membereskan kekacauan yang mereka buat.
- Mengambil barang bukan miliknya tanpa izin, menandakan mereka belum paham konsep kepemilikan. Anda harus menegurnya dan memberi pemahaman tentang konsep kepemilikan dengan benar dan mudah dimengerti. Saat masih anak-anak memang mereka tak diteriaki maling, tapi kesalahan tetaplah kesalahan meskipun dilakukan oleh anak-anak.
- Meminjam tanpa mengembalikan, adalah tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab. Apapun yang anak Anda pinjam mungkin berupa mobil-mobilan, kartu mainan, bahkan mainan yang sudah rusak sekalipun, pastikan anak Anda mengembalikan kepada pemiliknya. Kita sudah sangat sering mendengar tentang orang-orang yang meminjam uang tapi tak mau mengembalikannya. Padahal, postingan mereka sedang jalan-jalan di tempat wisata.
- Tidak meminta maaf saat membuat kesalahan, misalnya saat merusak mainan yang dia pinjam. Jika dibiarkan anak akan menjadi arogan. Pastikan anak meminta maaf dan mengganti mainan yang telah mereka rusak untuk mengajarkan tanggung jawab kepadanya.
- Memukul dan menggigit orang lain, dapat menghambat tumbuhnya empati pada diri anak. Segera berikan pengertian bahwa tindakan tersebut bukan tindakan yang biak. Pastikan anak tidak mengulanginya.
- Menyalahkan orang lain, biasanya dilakukan anak ketika mereka bertengkar dengan temannya. Bantu anak memahami bahwa pertengkaran bukan solusi mengatasi konflik. Bantu anak memahami kesalahannya alih-alih menyalahkan orang lain.
- Menyerobot antrian, membuat anak tumbuh menjadi arogan, tidak mau mengikuti aturan jika terus dibiarkan. Anda harus mengajari anak-anak bahwa hidup di tengah-tengah masyarakat harus mematuhi aturan-aturan yang ada di dalamnya.
- Masuk ke ruangan tertentu tanpa izin, tanda anak belum paham konsep privasi. Misalnya, masuk ke kamar kakaknya tanpa iizin. Jika dibiarkan akan menjadi kebiasaan buruk sampai ia dewasa. Kita telah sering melihat orang-orang mengumbar privasi orang lain bahkan privasi dirinya sendiri.
- Membuang sampah sembarangan, membuat anak kehilangan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Sudah terlalu banyak orang yang sesuka hati membuang sampahnya sembarangan. Jangan menambah satu lagi dengan membiarkan anak Anda menjadi bagian dari mereka.
- Memotong pembicaraan orang lain, terkadang memang diperlukan. Tapi, bukan sebagai kebiasaan. Hanya pada saat-saat tertentu saja kita boleh memotong pembicaraan orang lain. Jika menjadi kebiasaan tanda bahwa kita kurang bisa menghargai orang lain.
- Berbohong untuk menutupi kesalahannya, biasanya dilakukan karena takut akan konsekuensi atas
kesalahan yang telah mereka perbuat. Yakinkan bahwa mengakui kesalahan dan
meminta maaf lebih baik daripada berbohong untuk menutupi kesalahan meraka.
Mungkin masih banyak perilaku buruk lain yang belum saya tulis di sini. Tapi, pesan saya jelas. Jangan memaklumi perilaku buruk anak. Upayakan segera mengatasinya dengan cara-cara yang patut agar kita tidak memperbanyak SDM rendah di negeri ini.
--------------------
Artikel terkait:
Komentar
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda!