Eksplorasi Geologi dan Studi Batuan: Siswa Kelas Riset MTs N 2 Banjarnegara Kunjungi Kawasan BRIN Karangsambung
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, MTsN 2 Banjarnegara kembali
membuktikan
komitmennya dalam
membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh, kritis, dan berorientasi pada masa
depan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Eksplorasi Geologi dan Studi Batuan: Siswa Kelas Riset MTs N 2 Banjarnegara Kunjungi Kawasan BRIN Karangsambung
Karangsambung, 12 Juni 2025 — Dalam
rangka memperluas wawasan ilmiah dan menumbuhkan
semangat riset sejak dini, siswa-siswi kelas Riset MTs Negeri 2 Banjarnegara melaksanakan kegiatan observasi
lapangan di kawasan Geodiversitas BRIN Karangsambung, Kebumen. Kegiatan bertajuk
"Eksplorasi Geologi dan Studi Batuan di Kawasan Karangsambung" ini merupakan
bagian dari program unggulan madrasah dalam mendukung pembelajaran berbasis riset dan
pengalaman langsung.
Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas
riset dari jenjang kelas 7 dan 8 dengan didampingi oleh dua guru pembimbing
riset IPA, yaitu Ibu Ismi dan Ibu Eli Fitri. Sejak pukul 05.30 WIB, para
peserta telah berkumpul di lokasi registrasi
untuk melakukan pengisian daftar hadir dan mendapatkan pengarahan awal dari guru serta
panitia pendamping.
Setelah proses registrasi,
siswa-siswi dibawa menuju aula presentasi BRIN untuk mengikuti sesi pembekalan materi. Dalam sesi yang
berlangsung selama satu jam tersebut, salah satu dari narasumber BRIN, Dr. Puguh Dwi
Raharjo, M.Sc memaparkan dasar-dasar ilmu geologi, mengenalkan berbagai jenis batuan,
serta menjelaskan peran penting kawasan Karangsambung sebagai laboratorium alam geologi
Indonesia. Materi disampaikan secara interaktif dengan visualisasi menarik yang membantu
siswa memahami konsep geologi secara lebih konkret.
Menjelajah Geoheritage:
Mengenal Batuan Lewat Pengalaman Nyata
Pukul 09.30 WIB, peserta
mempersiapkan diri untuk observasi langsung ke lapangan. Setelah mendapatkan pembekalan keselamatan
dan penjelasan teknis dari pemateri lapangan—Muhammad Al Afif dari
BRIN—rombongan dibawa mengunjungi beberapa geosite penting di Karangsambung. Kegiatan lapangan
dimulai dari GeoSite 1, yaitu Batuan Diabas, di mana siswa melakukan observasi terhadap struktur
kristal dan proses intrusi dari batuan tersebut.
Perjalanan dilanjutkan ke GeoSite 2
untuk mengamati Batuan Villit, jenis batuan metamorf dengan tingkat rekristalisasi rendah.
Di sini, siswa diperkenalkan pada konsep perubahan batuan
akibat tekanan dan suhu, serta
bagaimana proses tersebut terjadi secara alami dalam jangka waktu geologis yang panjang.
Sekitar pukul 11.30 WIB, siswa
melakukan pengamatan terhadap Batuan Serpentinit, yang menjadi materi di GeoSite 3. Mereka
belajar tentang pentingnya serpentinit dalam proses subduksi lempeng bumi, dan bagaimana
batuan ini menjadi bukti penting dari dinamika bumi di masa lalu.
Setelah beristirahat sejenak pada
pukul 12.15 WIB, kegiatan dilanjutkan menuju GeoSite 4 yang sangat menarik perhatian peserta,
yaitu Batuan Dasar Samudera. Di lokasi ini, siswa melakukan pengamatan terhadap
pillow lava—struktur batuan yang terbentuk di dasar laut dan kini bisa dijumpai
di daratan Karangsambung akibat proses tektonik selama jutaan tahun.
Seluruh rangkaian observasi lapangan
dipandu oleh tim ahli dari BRIN serta guru pendamping yang terus memberikan penjelasan dan
membantu siswa melakukan pencatatan data.
Refleksi, Dokumentasi,
dan Rekreasi Edukatif
Setelah menyelesaikan seluruh
pengamatan di lapangan, siswa diajak untuk melakukan refleksi dan diskusi singkat mengenai hasil
observasi mereka. Dalam sesi tanya jawab yang digelar pukul 13.30 WIB, siswa
diberikan kesempatan untuk menyampaikan temuan, bertanya tentang hal-hal yang
belum mereka pahami, serta menyampaikan kesan mereka terhadap kegiatan yang
telah dilalui.
"Melalui kegiatan ini, kami
berharap siswa bisa melihat sendiri bukti nyata perubahan bumi, memahami
bagaimana batuan bisa bercerita tentang sejarah masa lalu, dan terinspirasi
untuk melakukan penelitian sederhana dari lingkungan sekitar mereka," ujar
Ibu Ismi, salah satu guru pembimbing riset.
Kegiatan ditutup dengan dokumentasi
bersama dan pembagian kenang-kenangan. Setelah itu, para peserta diajak untuk
berkunjung ke Pantai Suwuk, Kebumen, sebagai bagian dari relaksasi dan rekreasi setelah mengikuti kegiatan ilmiah
yang cukup padat. Di lokasi tersebut, mereka menikmati
suasana pantai, melakukan istirahat, serta diberi waktu bebas untuk membeli
oleh-oleh
khas Kebumen.
Sekitar pukul 19.30 WIB, seluruh
rombongan kembali menuju Banjarnegara dan tiba di MTsN 2 dengan selamat sekitar pukul 21.30
WIB.
Mengembangkan Wawasan
Ilmiah Lewat Pengalaman Lapangan
Kegiatan ini bukanlah kunjungan
pertama yang dilakukan oleh kelas riset MTsN 2 Banjarnegara. Sebelumnya,
para siswa telah melakukan kunjungan edukatif ke berbagai institusi seperti Balitbangkes Banjarnegara, Kampung
Gagot, Politeknik Banjarnegara, dan BMKG. Semua itu merupakan bagian dari strategi
madrasah untuk mengenalkan siswa pada dunia riset dan lembaga-lembaga yang berperan penting
dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Menurut Ibu Eli Fitri, tujuan utama
dari kegiatan riset ini adalah agar siswa dapat memperoleh wawasan baru yang
dapat menginspirasi mereka dalam menentukan topik penelitian ke depan. "Kami ingin siswa tidak hanya
terpaku pada teori di kelas, tetapi mampu melihat, menyentuh, dan menganalisis langsung objek-objek
riset mereka. Dengan demikian, mereka bisa lebih percaya
diri saat menyusun dan menjalankan penelitian sendiri," terang beliau.
Kegiatan ini juga sejalan dengan semangat Merdeka Belajar dan program Madrasah Reform, di mana siswa diberi ruang untuk berpikir kritis, eksploratif, dan kolaboratif. Dalam kegiatan di Karangsambung, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil untuk memudahkan proses observasi, pencatatan data, dan diskusi lapangan.
Antusiasme Siswa: Belajar
yang Berkesan dan Menginspirasi
Antusiasme tinggi terlihat sepanjang
kegiatan berlangsung. Banyak siswa mengaku bahwa ini adalah pengalaman belajar yang sangat
menyenangkan dan membuka wawasan mereka. Salah satu siswa kelas 8
menyampaikan, "Saya baru tahu kalau Indonesia punya tempat seperti ini.
Ternyata batuan yang kita pelajari di
buku, bisa benar-benar kita lihat bentuk dan teksturnya langsung di alam."
Kegiatan seperti ini tidak hanya
menambah pengetahuan siswa, tetapi juga melatih kemandirian, kemampuan bekerja sama, dan rasa
ingin tahu yang tinggi. Madrasah berharap program kunjungan
ilmiah ini bisa terus dilakukan setiap tahun dan bahkan ditingkatkan dalam
bentuk kemitraan riset dengan berbagai
lembaga terkait.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, MTsN 2 Banjarnegara kembali membuktikan komitmennya dalam membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh, kritis, dan berorientasi pada masa depan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. (abr)
![]() |
Siswa menyimak penjelasan narasumber dari BRIN Seluruh rangkaian kegiatan di Krangsambung |
Komentar
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda!