Langsung ke konten utama

Ketika Otak Terlalu "Online", Apakah Buku Masih Menarik?

Saya lebih suka menjelajah internet. Berloncatan dari satu topik ke topik lain. Ini tidak membuat saya bosan. Dan, ini menyenangkan. Apalagi ditambah fakta bahwa layar ponsel dapat memancarkan cahaya yang membuat otak menahan pelepasan hormon tidur, yang akhirnya membuat kita tetap terjaga. Saya lupa nama hormon tidur itu. Kalau Anda penasaran tinggal tanya google saja. Hehe.


Dulu saya kuat sekali membaca buku. Saya masih ingat pernah membaca The Ark, sebuah novel setebal kurang lebih 500 halaman, hanya dalam dua hari. Saya menamatkan seri Gajah Mada karya Langit Kresna Hariadi kurang lebih satu minggu. Saya mengikuti semua turnamen The Hunger Games dalam kurang lebih 4-5 hari, tentu melalui buku, ya. Hehe. Intinya, ketahanan membaca saya bagus.

Tapi, saya lantas curiga; jangan-jangan ketahanan membaca saya ini hanya berlaku untuk buku-buku yang “mudah dibaca”.

Perlahan saya bergeser ke buku yang “sulit dibaca” (menurut ukuran saya). Saya membaca Fihi Ma Fihi dan berhasil menyelesaikannya. Saya membaca Mahatma Gandhi. Saya membaca The Great Story of Muhammad. Saya membaca buku-buku Pram. Saya membaca buku-buku tafsir yang membosankan. Membosankan karena sulit sekali saya pahami. Saya berhasil menaklukkan mereka, meski waktu yang saya habiskan bersama mereka sedikit lebih lama dari biasanya. Uhh... so cweet. Huuek.

Dari sini, saya simpulkan bahwa ketahanan membaca saya tak dipengaruhi oleh mudah atau tidaknya buku itu dibaca. Kalau saya sudah berniat menyelesaikan sebuah buku, maka saya selesaikan. Tak peduli mudah atau sulit. Tak peduli apakah saya paham atau tidak, apakah berguna atau tidak, apakah menarik atau tidak, saya tetap menyelesaikannya.

Itu semua terjadi dulu. Dulu sekali. Sekarang, ketahanan membaca saya sangat payah, teramat payah, bagaikan tiada lagi yang bisa lebih payah.

Bulan kemarin, saya membeli enam buah buku, yang sampai saat ini hanya satu buku mampu saya tuntaskan. Itu pun karena saya memaksa dan memaksa dan memaksa lagi untuk menyelesaikan satu buku itu sebab harganya mahal. Sayang sekali sudah beli mahal-mahal tapi tidak dibaca.

Kalau terus seperti itu, sebentar lagi saya pasti jadi bibliomania. Beli buku iya, dibaca kagak.

Saya bertanya-tanya, apa yang membuat ketahanan membaca saya jadi sangat payah. Apakah karena harga buku? Apakah karena saya sibuk? Apakah karena saya bosan membaca?

Saya tidak pernah puas dengan jawaban-jawaban atas pertanyaan itu, sampai saya teringat sebuah buku yang membahas dampak internet terhadap cara pikir manusia. Buku itu ditulis oleh Nicholas Carr, berjudul The Shallow.

Nichol tidak memungkiri bahwa internet telah berperan sangat besar dalam pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan. Namun, dia juga tidak menutup mata terhadap harga yang harus kita bayar untuk itu.

Internet akan mendangkalkan cara pikir manusia, tulis Nichol dalam bukunya. Fase yang dilalui adalah hilangnya ketahanan membaca, yang pada akhirnya mengikis cara pikir literal manusia.

Mengapa bisa demikian?

Membaca di internet berbeda dengan membaca buku. Saat kita membaca di internet, misalnya berita, artikel, atau cerita, di sana ada hal lain yang kadang sama sekali tak ada hubungannya dengan apa yang sedang kita baca. Apa saja itu? Bisa berupa link ke tulisan lain, iklan, video, dan atau gambar. Semakin banyak semakin buruk.

Mungkin orang mengira bisa melewati itu semua begitu saja sambil tetap melanjutkan membaca. Nyatanya tidak. Otak akan memproses semua itu. Saat ada link ke tulisan lain dalam sebuah tulisan yang sedang kita baca, paling tidak akan ada dua pilihan, membukanya nanti atau tidak sama sekali. Ini membutuhkan kerja otak. Meski bisa berlangsung sesaat, ini tetaplah kerja otak. Dan, ini mempengaruhi daya ingat kita terhadap apa yang telah kita baca.

Tidak hanya sampai di situ saja. Membaca di internet memberikan kemudahan kepada kita untuk berganti dari satu topik ke topik lain dalam sekejap. Untuk meninggalkan satu topik, kita tinggal klik link yang mengarahkan kita ke topik lain. Mudah. Tapi, ini membuat kita akan segera melupakan topik yang tadi kita tinggalkan. Apalagi jika topik itu biasa-biasa saja dengan gaya penyampaian yang biasa-biasa pula.

Nichol melakukan penelitian terkait orang yang membaca di internet. Dia ingin mengetahui sejauh mana orang-orang mampu mengingat apa yang telah dibacanya di internet. Hasilnya mencengangkan. Orang-orang hanya mampu mengingat topik terakhir yang dibacanya. Saya lupa persetasenya berapa karena sudah lama saya membaca buku yang ditulis Nichol ini.

Kini saya tidak tahan dengan teks-teks panjang yang bertopik tunggal, yang disajikan dengan pembahasan mendalam.

Saya lebih suka menjelajah internet. Berloncatan dari satu topik ke topik lain. Ini tidak membuat saya bosan. Dan, ini menyenangkan. Apalagi ditambah fakta bahwa layar ponsel dapat memancarkan cahaya yang membuat otak menahan pelepasan hormon tidur, yang akhirnya membuat kita tetap terjaga. Saya lupa nama hormon tidur itu. Kalau Anda penasaran tinggal tanya google saja. Hehe.

Saya kuat membaca di internet satu sampai dua jam. Tapi, saya malah merasa menjadi seperti mesin pemindai; menyeleksi judul-judul artikel yang menarik, menyeleksi topik-topik favorit, menyeleksi berdasarkan nama penulis, apakah saya klik atau lewati, apakah saya tonton atau nanti saja, dan lain sebagainya. Ini tidak masalah kalau dilakukan secara terpisah dengan kegiatan membaca. Sayangnya, kita melakukan proses seleksi ini bahkan ketika kita sedang membaca sebuah artikel. Bahkan artikel yang pendek.

Berbeda dengan bacaan di internet, bacaan di buku biasanya satu topik saja. Kalau pun ada buku yang terdiri atas beragam topik, biasanya topik-topik di dalamnya masih berkaitan satu sama lain. Kita melakukan proses seleksi sebelum membaca buku bukan ketika membacanya.

Perihal link ke tulisan lain, buku juga punya. Kita menyebutnya referensi atau daftar pustaka, atau apapun Anda menyebutnya. Bedanya, dalam buku, link itu berkaitan dengan topik buku. Meskipun berkaitan, kita tidak akan berpindah dengan mudah ke buku atau tulisan lain yang tertera di referensi itu.

Kalau Anda rajin membaca artikel di internet, cobalah selidiki, apa saja yang mampu Anda ingat sampai saat ini. Kalau itu terlalu berat, cobalah ingat apa yang Anda baca satu sampai dua hari lalu. Saya yakin Anda akan kesulitan mengingatnya.

Sekarang saya sedikit paham mengapa benda yang paling sering saya sentuh ini dinamakan smartphone bukan smartpeople.

----------------------------------

Artikel lain di blog Guru Mulang:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Deskripsi - Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 - Fase D

TEKS DESKRIPSI Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan sangat sering menemukan teks deskripsi. Misalnya, saat kita berbelanja secara online, kita sering menemukan teks deskripsi dalam sebuah produk. Penjual perlu mendeskripsikan produknya dengan jelas agar pembeli dapat memilih barang yang mereka butuhkan dengan tepat. Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari tentang teks deskripsi. Bacalah materi berikut ini dengan saksama! Tanyakan kepada gurumu jika ada bagian yang sulit kamu pahami! Mengapa Kamu Perlu Mempelajari Teks Deskripsi? Adalah sebuah kekonyolan jika kamu mempelajari sesuatu tanpa tahu manfaatnya apa. Tapi, kekonyolan ini pun terkadang masih lebih baik dari pada tidak mempelajari apapun dalam hidupmu. Kalau kamu tahu apa manfaat mempelajari sesuatu, kamu bisa memutuskan akan mempelajarinya dengan tekun atau tidak sama sekali. Maka dari itu, mari kita bahas terlebih dahulu apa saja manfaat mempelajari teks deskripsi. Beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh dengan...

Tugas dan Materi Kalimat Tanggapan dan Saran; Materi Bahasa Indonesia Kelas 5; Kurikulum Merdeka

Sumber gambar: Kompasiana.com "Semoga dengan belajar tanggapan dan saran, kamu menjadi lebih bijaksana dalam bermain media sosial seperti tik-tok, quora, facebook, instagram, x, dan lain-lain. Mengenal Kalimat Tanggapan Pernahkah kamu berkomentar di media sosial? Berkomentar di media sosial merupakan bentuk tanggapan. Pelajaran kita kali ini bertujuan agar kalian semakin bijaksana dalam bermain media sosial, tidak asal komentar, menghargai pendapat orang lain, dan terhindar dari berita bohong alias hoax. Ok, langsung saja! Kalimat tanggapan bisa diartikan sebagai reaksi yang kita berikan terhadap suatu peristiwa atau suatu hal dalam bentuk kalimat. Kamu bisa memberikan tanggapan berupa dukungan, persetujuan, bahkan penolakan. Kamu juga bisa mengungkapkan perasaanmu sebagai bentuk tanggapan. Perhatikan Hal-hal Ini Untuk memberikan tanggapan ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Kesantunan . Ketika memberikan tanggapan, pastikan bahasa yang kamu gunakan santun...

Memanfaatkan Buku "Seandainya Saya Wartawan Tempo" Sebagai Bahan Refleksi Seorang Guru

"Kalau dipikir-pikir, ada persamaan antara wartawan dengan guru. Sama-sama mendidik. Wartawan mendidik masyarakat melalui tulisan-tulisannya. Sementara guru mendidik siswa melalui pembelajarannya." Buat apa seorang guru membaca buku “Seandainya Saya Wartawan Tempo”? Guru tak bertugas menulis berita. Jadi, buat apa? Saya lupa kapan membeli buku tipis ini. Saya menemukannya setelah sekian lama berada di tumpukan buku-buku yang tak terbaca dan tak terurus. Saya mengumpulkan semua buku yang ada kaitannya dengan bahasa Indonesia. Hasilnya banyak didominasi buku-buku kuliah. Ada kamus bahasa Indonesia yang sudah robek, esai-esai bahasa, dan buku ini. Di antara buku-buku yang saya kumpulkan, saya memilih membaca buku ini. Mungkin karena buku ini lebih tipis dari buku-buku lain. Isinya hanya 96 halaman. Buku ini sebenarnya dicetak sebagai bahan pendidikan bagi para wartawan yang bekerja di majalah Tempo, terutama dalam menulis dan menyusun berita bentuk feature . Demi manfaat yang le...

Materi PPT Garis dan Sudut Matematika Kelas 4

  Assalamualaikum, bapak/ibu guru semuanya.  Kali ini guru mulang.com akan membagikan materi presentasi garis dan sudut dalam bentuk PPT.  Garis dan sudut merupakan salah satu materi yang menjadi dasar untuk mempelajari materi-materi geometri yang lain. Garis adalah rangkaian titik-titik yang saling terhubung. Sedangkan sudut adalah wilayah yang terbentuk dari dua buah garis lurus yang saling berpotongan.  Siswa yang mengetahui konsep garis dan sudut akan sangat terbantu dalam materi bangun datar maupun bangun ruang yang mulai diajarkan pada kelas 4 SD.  Untuk itu bapak/ibu, tentu kita tak mau anak-anak didik kita sampai gagal paham apa yang dimaksud garis dan apa yang dimaksud sudut. Nah, kali ini kami bagikan materi garis dan sudut dalam bentuk ppt interaktif.  Dalam materi yang kami bagikan kali ini, ada soal-soal interaktif di dalamnya yang bisa dikerjakan bersama-sama ketika mempelajari garis dan sudut.  Baiklah, tak perlu berlama-lama lagi, berik...

Tutorial Membaca Nilai Rapor

"Nilai rapor tak lagi mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nilai rapor adalah nilai yang sudah dikatrol" Kalau kamu malas belajar, bodoh, jarang berangkat sekolah, tak pernah mengerjakan tugas dari gurumu, sering bikin ulah di sekolah, dan mengerjakan ujian asal-asalan, siap-siaplah terkejut dengan nilai rapormu. Mungkin kamu mengira nilai rapormu jelek semua, bahkan mungkin kamu mengira tidak akan naik kelas. Eiitss.... Kamu akan terkejut. Itu semua tak akan terjadi. Percayalah! Rapor zaman dulu ada nilai merah. Nilai merah berarti kemampuan anak kurang memadai. Zaman dulu hal seperti ini wajar saja. Sekarang, saat aku jadi guru, rupanya tak ada lagi nilai merah. Semua siswa "harus" diberi nilai di atas KKM, meskipun nyatanya ada siswa yang benar-benar tak layak dapat nilai di atas KKM. Nilai rapor tak lagi mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nilai rapor adalah nilai ya...

Kaligrafi Karya Kelas 5 - MI GUPPI Rakitan - Tahun Pelajaran 2024/2025

Pada Ramadhan tahun ini, kami kembali mengadakan lomba membuat kaligrafi. Kali ini, ketentuannya adalah membuat kaligrafi dari salah satu surah dalam Al-Quran, yaitu Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas. Ini adalah hasil karya kelas 5 yang sempat kuabadikan dalam foto. Kuunggah di sini sebagai kenang-kenangan.  Hasilnya memang tidak terlalu bagus, selain karena memang jarang latihan, waktu pembuatannya juga mepet sekali dengan keharusan memilih salah satu surat yang untuk dibuat kaligrafi sebenarnya terbilang cukup panjang untuk kelas 5. Tapi, ini sudah lumayan, kok. 

Tidak Ada Anak Bodoh di Dunia Ini

" Mencintai anak-anak tidaklah cukup, yang juga penting adalah membuat anak-anak menyadari bahwa mereka dicintai orangtuanya ." - St. John Bosco - Tidak ada anak bodoh. Mereka yang kamu anggap bodoh sebenarnya hanya anak-anak yang kurang beruntung. Aku tak tahu ini naif atau tidak. Menurutku semua anak pada dasarnya cerdas dan baik. Tak ada anak bodoh. Tak ada anak jahat. Dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (1983), Howard Gardner mengidentifikasi setidaknya delapan kecerdasan berbeda yang digunakan manusia untuk bertahan hidup, berkembang, dan membangun peradaban. Kecerdasan yang dimaksud yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logika-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik-jasmani, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalistik. Setidak-tidaknya anak-anak pasti memiliki salah satu dari delapan kecerdasan tersebut sebagai bekal tumbuh kembangnya. Bekal unik inilah yang harus dima...

13 Rekomendasi Film Inspiratif Untuk Anak-Anak; Cocok Untuk Mengisi Liburan Sekolah

"Film ini bercerita tentang seorang alien rindu kampung halaman yang mendaratkan pesawat ruang angkasanya di dekat Hutan Afrika yang penuh warna. Teman-teman hewan barunya perlu membawanya kembali ke kapalnya dan mengajarinya tentang persahabatan dan kesenangan sebelum ayahnya yang Penakluk Luar Angkasa dapat mengambil alih planet bumi ini." -- Jungle Beat: The Movie -- 13 Film Inspiratif Dalam dan Luar Negeri           Untuk mengisi kegiatan selama pesantren kilat di madrasah, aku ditugasi mengunduh film yang cocok untuk anak-anak MI. Kelas 1 dan 2 direncanakan menonton pada hari Senin, sedangkan kelas 3 hingga 6 pada hari Selasa. Aku dapat tugas mencari film untuk kelas 3 hingga 6. Agak susah mencari film untuk kelas 3 hingga 6 karena kriteria yang diberikan kepala sekolah adalah harus inspiratif.           Masalahnya, anak-anak sekarang mudah sekali bosan. Mereka terbiasa menikmati video-video pendek yang sangat menarik de...

Karya Fotografi Kelas 5 MI GUPPI Rakitan

Melihat foto ini jiwa bolangku terusik. Bisa menyaksikan pemandangan seperti dalam foto ini secara langsung pasti sangat mendamaikan pikiran. Kapan, ya? Karya Fotografi Kelas 5           Ada satu mapel baru buat kelas 5 tahun ini, yaitu informatika. Materinya berkaitan dengan algoritma, software komputer, penalaran, editing foto dan video, dan lain sebagainya. Aku menyambut baik adanya mata pelajaran baru ini. Dari materi-materi itu aku pilih yang barangkali lebih dekat dengan dunia siswa, yaitu editing foto dan video. Aku memberikan tugas pertama buat mereka untuk mengambil foto apa saja yang menurut mereka indah dan pantas dibagikan. Beberapa siswa berinisiatif mengedit foto yang mereka ambil. Itu bagus dan memang itu tujuan awalku memberi tugas ini. Ini adalah hasil tugas mereka: Bunga putih dengan latar belakang tanaman lain. Komposisinya lumayan bagus. Namun, jika yang ingin ditampilkan atau ditonjolkan adalah bagian bunganya, alangkah baiknya j...

Selesai Mengisi DRH, Terima SK CPNS, Selanjutnya Ngapain?

Selesai Mengisi DRH, Terima SK CPNS, Selanjutnya Ngapain? Alhamdulillah! Pada percobaanku yang kedua mengikuti seleksi CPNS, aku dinyatakan lolos. Aku ucapkan selamat untuk diriku sendiri dan untuk teman-teman yang juga lolos pada selesksi CPNS 2024 ini. Selamat!!! Akhirnya kalian berhasil. Aku juga. Kita berhasil. Hore!!! Aku telah menyelesaikan pengisian DRH di akunku. Sama seperti kalian, aku juga sedang menunggu kabar gembira turunnya SK CPNS. Nah, sambil menunggu turunnya SK CPNS yang entah kapan itu dan yang sempat membuat kita khawatir berjamaah, aku meluangkan waktu untuk merangkum persiapan apa saja yang diperlukan untuk menjadi PNS sejati. Tapi, PNS sejati itu yang kayak apa? Tujuanku menulis artikel ini untuk membantu mempersiapkan diriku sendiri. Kalau tulisan ini bermanfaat buat kalian… lumayan buat tabungan pahalaku. Kalau tidak bermanfaat skip saja! Berikut ini aku rangkum dari berbagai sumber, apa saja yang perlu dipersiapkan setelah mengakhiri pengisian D...