Langsung ke konten utama

Ilusi Pengetahuan di Era Banjir Informasi: Tantangan bagi Siswa dan Guru

Memahami Ilusi Pengetahuan

Ilusi pengetahuan terjadi saat kamu meyakini bahwa kamu tahu lebih banyak dari pada yang sebenarnya kamu ketahui. Dengan kata lain: sok tahu. Ini bisa terjadi, karena paparan informasi dangkal untuk sesuatu yang sebenarnya sangat kompleks. 


Misalnya, aku menemukan seorang pemuda yang menyodorkan video operasi caesar dari kanal YouTube. Dia menulis bahwa sekolah atau kuliah itu tidak penting, karena kita bisa mempelajari apa saja di YouTube. Dia merasa mampu menjelaskan bagaimana prosedur operasi caesar berdasarkan video yang disodorkannya itu. Padahal, video yang dia sodorkan hanya berdurasi dua hingga tiga menit. Kenyataannya, operasi caesar tak sesingkat itu, dan tak sesederhana apa yang ada di YouTube. Dia telah terjebak ilusi pengetahuan.


Ilusi pengetahuan terjadi karena rasa percaya diri yang berlebihan, informasi yang salah, atau pembelajaran yang dangkal. [1]


Ilusi pengetahuan membuatmu buta dari keterbatasan pengetahuanmu sendiri. Kamu tidak tahu apa yang sebenarnya tidak kamu ketahui. Kamu merasa sudah mengetahui semua hal yang perlu diketahui. Ini akan membuatmu stagnan, puas dengan pengetahuanmu, dan menutup semua kemungkinan membuka pintu-pintu pengetahuan baru. 


Era Banjir Bandang Informasi


Di era ini, kita diterjang banjir bandang informasi dari berbagai sumber. Ini meningkatkan potensi ilusi pengetahuan. Dengan beberapa klik saja, kita dapat mencari informasi di internet dengan membaca, mendengar, dan menonton hampir semua topik yang kita inginkan. Namun, yang kita peroleh dari internet seringkali informasi dangkal tentang subjek yang sebenarnya sangat kompleks. 


Internet telah menjadi sumber informasi tentang dunia yang hampir ada di mana-mana. Kini hampir semua orang mempunyai akses ke internet. Menariknya, sebuah penelitian yang dilakukan Fisher, M., Goddu, MK, & Keil, FC (2015), menemukan bahwa kemudahan mencari informasi di internet menciptakan ilusi yang membuat orang salah mengira akses ke informasi sebagai pengetahuan pribadi mereka sendiri. [2] Orang-orang secara keliru mengira mereka memiliki lebih banyak pengetahuan "di dalam kepala" hanya karena mereka memiliki lebih banyak akses informasi melalui internet. Padahal, informasi dan pengetahuan adalah sesuatu yang berbeda.


Kemudahan akses informasi telah memberi makan rasa percaya diri kita yang terlalu tinggi. Bisa kita lihat di media sosial, banyak pakar-pakar dadakan yang seolah-olah mampu membahas apa saja secara mendalam. Dengan membaca beberapa artikel di internet, mereka lantas merasa mampu mengomentari apa saja seperti seorang pakar, meski sebenarnya mereka tidak tahu apa-apa tentang apa yang mereka komentari. 


Inilah mengapa era ini mendapat nama Era Post-Truth atau Era Pasca Kebenaran. Dalam era ini, emosi dan keyakinan pribadi lebih berpengaruh dalam membentuk opini publik dibandingkan fakta objektif atau analisis mendalam dari para ahli. Informasi yang beredar di media sosial seringkali lebih didasarkan pada popularitas dan narasi yang menarik daripada kebenaran yang terferivikasi. Kita tenggelam dalam informasi, namun haus akan pengetahuan. 


Peran Media Sosial


Platform media sosial memperburuk keadaan dengan menciptakan situasi yang membuat penggunanya terpapar informasi yang memperkuat keyakinan mereka. Selain membuat penggunanya kecanduan, lewat algoritmanya yang canggih, media sosial cenderung menampilkan informasi yang terseleksi sesuai dengan kebiasaan penggunanya dalam menggunakan media sosial. Paparan informasi selektif ini dapat menyebabkan pandangan yang menyimpang tentang realitas, yang memperkuat ilusi pengetahuan. Alih-alih mencari informasi pembanding agar mendapatkan gambaran yang lengkap terhadap sesuatu, kita terus tenggelam dalam informasi yang menguatkan keyakinan kita. 


Selain ilusi pengetahuan, media sosial juga berpotensi menyebabkan ilusi kepakaran. Orang-orang mungkin beranggapan bahwa informasi yang disampaikan dan disebarluaskan oleh akun dengan jumlah pengikut yang banyak adalah informasi yang valid dan ilmiah. Padahal jumlah pengikut seringkali tak ada hubungannya dengan kredibilitas seseorang. Hal ini bisa menyebabkan penyebaran informasi yang salah terjadi lebih cepat hingga viral. Orang-orang mungkin menilai bahwa kepakaran dalam bidang tertentu ditentukan oleh banyaknya pengikut di akun media sosial. 


Implikasi Bagi Siswa


Ilusi pengetahuan bisa membuat siswa enggan belajar karena merasa sudah mengetahui semua hal. Mampu mengakses informasi dengan beberapa kali klik lewat smartphone, membuat mereka menyangka telah memiliki pengetahuan. Padahal, itu hanya akses terhadap informasi. Mereka masih membutuhkan kemampuan khusus untuk memproses informasi yang mereka dapatkan lewat internet, misalnya kemampuan berpikir kritis. Lagi pula, informasi berbeda dengan pengetahuan. Siswa salah mengira bahwa akses ke informasi sama dengan pengetahuan pribadi mereka.


Terjebak ilusi pengetahuan membuat mereka enggan belajar. Aku kerap mendapat protes dari siswa-siswaku saat mengajar operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Siswa menganggap pelajaran itu sia-sia, sebab sekarang sudah ada kalkulator yang lebih praktis. Padahal mereka tak hanya belajar tentang dua tambah dua sama dengan empat. Mereka belajar konsep operasi hitung secara mendalam.


Seringnya siswa mengonsumsi informasi dalam bentuk yang cepat dan dangkal tanpa benar-benar mendalami konsepnya membuat mereka terjebak ilusi pengetahuan padahal mungkin saja pemahaman mereka masih sangat terbatas.


Stephen Hawking pernah berkata, "Musuh terbesar pengetahuan bukanlah ketidaktahuan, melainkan ilusi pengetahuan." Ilusi pengetahuan membuat kita enggan menyibak tirai pengetahuan yang belum terbuka. Kita berhenti belajar. Menyadari ketidaktahuan kita lebih berguna daripada merasa telah mengetahui segala hal. Dengan menyadari ketidaktahuan, kita membuka kemungkinan untuk belajar. Pengetahuan begitu luas hingga setiap kali kita berhasil mempelajari satu hal kita akan tahu bahwa hanya sedikit sekali yang kita tahu dan itu akan mendorong kita untuk kembali belajar.


Belajar itu seperti menjelajahi lautan. Semakin jauh kita berlayar, semakin kita sadar bahwa samudra pengetahuan ini luas tak bertepi. Setiap pulau yang kita singgahi memberi kita wawasan baru, tetapi di kejauhan masih ada banyak daratan yang belum kita jelajahi. Justru di situlah letak keindahannya—petualangan untuk terus mencari dan menemukan hal-hal baru yang membuat hidup lebih bermakna.


Sayangnya, kemudahan akses informasi kerap menumbuhkan ketidaksabaran siswa terhadap proses belajar. Proses belajar di sekolah membutuhkan waktu, latihan, dan bimbingan. Sementara itu, internet memberikan jawaban instan. Siswa yang terbiasa dengan akses cepat ke informasi sering kali merasa frustrasi dengan metode belajar tradisional yang lebih lambat dan terstruktur.


Selain itu, tidak semua informasi di internet benar atau relevan, tetapi banyak siswa tidak memiliki keterampilan berpikir kritis yang cukup untuk memilah mana yang benar dan mana yang menyesatkan.


Implikasi Bagi Guru


Guru juga bisa mengalami ilusi pengetahuan. Guru mungkin merasa telah sangat memahami bidang yang ia ajarkan karena telah mempelajarinya sejak di bangku kuliah. Padahal, bisa jadi apa yang ia pelajari di bangku kuliah telah berkembang. Ilmu pengetahuan terus berkembang, begitu juga dengan apa yang dipelajari guru saat kuliah. Faktor lainnya adalah ingatan guru yang bisa jadi berkurang seiring waktu berlalu. 


Guru yang mengalami ilusi pengetahuan bisa terjebak keyakinan bahwa metode yang ia gunakan untuk mengajar selalu efektif. Ia mungkin tidak menyadari bahwa metodenya ternyata tidak efektif lagi bagi sebagian siswa atau bahkan bagi banyak siswanya. 


Selain metode pembelajaran, ada pula potensi usangnya sebuah materi yang disampaikan guru. Ilmu pengetahuan terus berkembang karena upaya manusia yang tak henti-hentinya untuk mencari kebenaran. Apabila guru menganggap ia sudah tahu segalanya terkait materi yang diajarkan, tanpa membuka pikirannya bahwa mungkin saja materi yang diajarkannya sudah usang, maka siswalah yang akan menjadi korbannya. 


Perlu kesadaran kritis bahwa pengetahuan yang kita miliki sekarang barangkali sudah usang dan perlu diperbarui. Untuk itulah, tugas utama seorang guru selain mengajar adalah belajar. Guru yang terjebak ilusi pengetahuan mungkin tak akan tertarik untuk mempelajari hal-hal baru yang berkaitan dengan bidang yang pernah mereka pelajari. 


Selain itu, guru yang terjebak ilusi pengetahuan biasanya tidak terbuka terhadap pertanyaan dan kritik. Guru yang merasa sudah tahu segalanya mungkin akan mengabaikan pertanyaan kritis dari siswa atau bahkan merasa terancam ketika ada yang mempertanyakan penjelasannya. Ia mengabaikan pertanyaan karena menanggapinya berarti meragukan pengetahuannya sendiri. Ini bisa membuat iklim pembelajaran di kelas tidak mendukung berkembangnya kemampuan berpikir kritis siswa. 


Memerangi Ilusi Pengetahuan


Kita harus rajin mempertanyakan pengetahuan yang telah kita miliki dan menyelidiki kebodohan-kebodohan yang bersarang dalam diri kita. Untuk memerangi ilusi pengetahuan, ada beberapa hal yang mungkin bisa kita lakukan:

  • Menjadi Pembelajar Berkelanjutan 📖 Ini membutuhkan kerendahan hati. Menjadi pembelajar berkelanjutan artinya mengakui bahwa hanya sedikit sekali yang kita tahu. Dengan kata lain mengakui bahwa kita hidup dalam ketidaktahuan. Ketidaktahuan inilah yang harus kita gunakan sebagai bahan bakar untuk terus menyalakan api semangat seorang pembelajar.
  • Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis 🙇 Mengembangkan kemampuan berpikir kritis bisa dimulai dengan berlatih secara sadar membedakan anatara fakta dan opini dalam setiap informasi yang kita dapatkan. Kita harus mampu menyaring fakta dan opini dalam dunia yang dibanjiri informasi. Kita juga harus berlatih menilai kredibilitas sumber informasi yang kita dapatkan.
  • Memperbanyak Kolaborasi untuk Umpan Balik Berkualitas 👫 Lewat kolaborasi kita lebih mungkin mendapatkan umpan balik yang bermutu daripada hanya bekerja sendirian. Ingatlah sebuah pepatah semut di seberang lautan terlihat jelas, gajah di pelupuk mata tak tampak sama sekali. Lebih mudah mengoreksi kesalahan orang lain dari pada mengoreksi kesalahan sendiri. Itulah mengapa kita harus bekerja sama dengan orang lain untuk saling memberi umpan balik yang berkualitas.
  • Memberi Perhatian Penuh pada Satu Topik Saja 🔍 Memberi perhatian penuh pada satu topik yang kita pelajari membantu kita mengembangkan pemahaman mendalam terkait topik itu. Misalnya, kita bisa memanfaatkan fitur pencarian ketika menonton video-video di YouTube. Sekarang YouTube telah menyediakan fitur tetap fokus pada satu topik. Ini bisa kita manfaatkan untuk berlatih fokus pada satu topik saja.
  • Terbuka Terhadap Kritik dan Pertanyaan 🙋 Khusus untuk para guru, tak perlu merasa terancam jika ada siswa yang melontarkan kritik atau pertanyaan atas penjelasan yang Anda berikan. Jika mereka melakukannya, artinya Anda punya siswa yang cerdas. Jangan kecewakan mereka dengan menolak kritik maupun pertanyaan mereka. Sebaliknya, jadikan itu sebagai motivasi untuk terus belajar dan memberikan pelayanan terbaik untuk siswa Anda.
  • Menyiapkan Materi Pembelajaran dari Berbagai Sumber 📋 Umat manusia terus melakukan penelitian dalam berbagai bidang dan menghasilkan pengetahuan baru. Untuk itulah, sebagai seorang guru, Anda perlu rajin mempertanyakan apakah materi yang Anda ajarkan di kelas masih bisa digunakan atau justru telah usang. Dengan menggunakan materi dari berbagai sumber, memperkecil kemungkinan Anda menggunakan materi yang telah usang.
Adanya ilusi pengetahuan ini menyadarkan kita untuk terus belajar dan belajar agar hidup kita lebih bermakna.

Sekian. Semoga bermanfaat.

----------

Postingan lain di blog ini:


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Deskripsi - Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 - Fase D

TEKS DESKRIPSI Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan sangat sering menemukan teks deskripsi. Misalnya, saat kita berbelanja secara online, kita sering menemukan teks deskripsi dalam sebuah produk. Penjual perlu mendeskripsikan produknya dengan jelas agar pembeli dapat memilih barang yang mereka butuhkan dengan tepat. Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari tentang teks deskripsi. Bacalah materi berikut ini dengan saksama! Tanyakan kepada gurumu jika ada bagian yang sulit kamu pahami! Mengapa Kamu Perlu Mempelajari Teks Deskripsi? Adalah sebuah kekonyolan jika kamu mempelajari sesuatu tanpa tahu manfaatnya apa. Tapi, kekonyolan ini pun terkadang masih lebih baik dari pada tidak mempelajari apapun dalam hidupmu. Kalau kamu tahu apa manfaat mempelajari sesuatu, kamu bisa memutuskan akan mempelajarinya dengan tekun atau tidak sama sekali. Maka dari itu, mari kita bahas terlebih dahulu apa saja manfaat mempelajari teks deskripsi. Beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh dengan...

Memanfaatkan Buku "Seandainya Saya Wartawan Tempo" Sebagai Bahan Refleksi Seorang Guru

"Kalau dipikir-pikir, ada persamaan antara wartawan dengan guru. Sama-sama mendidik. Wartawan mendidik masyarakat melalui tulisan-tulisannya. Sementara guru mendidik siswa melalui pembelajarannya." Buat apa seorang guru membaca buku “Seandainya Saya Wartawan Tempo”? Guru tak bertugas menulis berita. Jadi, buat apa? Saya lupa kapan membeli buku tipis ini. Saya menemukannya setelah sekian lama berada di tumpukan buku-buku yang tak terbaca dan tak terurus. Saya mengumpulkan semua buku yang ada kaitannya dengan bahasa Indonesia. Hasilnya banyak didominasi buku-buku kuliah. Ada kamus bahasa Indonesia yang sudah robek, esai-esai bahasa, dan buku ini. Di antara buku-buku yang saya kumpulkan, saya memilih membaca buku ini. Mungkin karena buku ini lebih tipis dari buku-buku lain. Isinya hanya 96 halaman. Buku ini sebenarnya dicetak sebagai bahan pendidikan bagi para wartawan yang bekerja di majalah Tempo, terutama dalam menulis dan menyusun berita bentuk feature . Demi manfaat yang le...

Materi PPT Garis dan Sudut Matematika Kelas 4

  Assalamualaikum, bapak/ibu guru semuanya.  Kali ini guru mulang.com akan membagikan materi presentasi garis dan sudut dalam bentuk PPT.  Garis dan sudut merupakan salah satu materi yang menjadi dasar untuk mempelajari materi-materi geometri yang lain. Garis adalah rangkaian titik-titik yang saling terhubung. Sedangkan sudut adalah wilayah yang terbentuk dari dua buah garis lurus yang saling berpotongan.  Siswa yang mengetahui konsep garis dan sudut akan sangat terbantu dalam materi bangun datar maupun bangun ruang yang mulai diajarkan pada kelas 4 SD.  Untuk itu bapak/ibu, tentu kita tak mau anak-anak didik kita sampai gagal paham apa yang dimaksud garis dan apa yang dimaksud sudut. Nah, kali ini kami bagikan materi garis dan sudut dalam bentuk ppt interaktif.  Dalam materi yang kami bagikan kali ini, ada soal-soal interaktif di dalamnya yang bisa dikerjakan bersama-sama ketika mempelajari garis dan sudut.  Baiklah, tak perlu berlama-lama lagi, berik...

Tutorial Membaca Nilai Rapor

"Nilai rapor tak lagi mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nilai rapor adalah nilai yang sudah dikatrol" Kalau kamu malas belajar, bodoh, jarang berangkat sekolah, tak pernah mengerjakan tugas dari gurumu, sering bikin ulah di sekolah, dan mengerjakan ujian asal-asalan, siap-siaplah terkejut dengan nilai rapormu. Mungkin kamu mengira nilai rapormu jelek semua, bahkan mungkin kamu mengira tidak akan naik kelas. Eiitss.... Kamu akan terkejut. Itu semua tak akan terjadi. Percayalah! Rapor zaman dulu ada nilai merah. Nilai merah berarti kemampuan anak kurang memadai. Zaman dulu hal seperti ini wajar saja. Sekarang, saat aku jadi guru, rupanya tak ada lagi nilai merah. Semua siswa "harus" diberi nilai di atas KKM, meskipun nyatanya ada siswa yang benar-benar tak layak dapat nilai di atas KKM. Nilai rapor tak lagi mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nilai rapor adalah nilai ya...

Kaligrafi Karya Kelas 5 - MI GUPPI Rakitan - Tahun Pelajaran 2024/2025

Pada Ramadhan tahun ini, kami kembali mengadakan lomba membuat kaligrafi. Kali ini, ketentuannya adalah membuat kaligrafi dari salah satu surah dalam Al-Quran, yaitu Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas. Ini adalah hasil karya kelas 5 yang sempat kuabadikan dalam foto. Kuunggah di sini sebagai kenang-kenangan.  Hasilnya memang tidak terlalu bagus, selain karena memang jarang latihan, waktu pembuatannya juga mepet sekali dengan keharusan memilih salah satu surat yang untuk dibuat kaligrafi sebenarnya terbilang cukup panjang untuk kelas 5. Tapi, ini sudah lumayan, kok. 

Tidak Ada Anak Bodoh di Dunia Ini

" Mencintai anak-anak tidaklah cukup, yang juga penting adalah membuat anak-anak menyadari bahwa mereka dicintai orangtuanya ." - St. John Bosco - Tidak ada anak bodoh. Mereka yang kamu anggap bodoh sebenarnya hanya anak-anak yang kurang beruntung. Aku tak tahu ini naif atau tidak. Menurutku semua anak pada dasarnya cerdas dan baik. Tak ada anak bodoh. Tak ada anak jahat. Dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (1983), Howard Gardner mengidentifikasi setidaknya delapan kecerdasan berbeda yang digunakan manusia untuk bertahan hidup, berkembang, dan membangun peradaban. Kecerdasan yang dimaksud yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logika-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik-jasmani, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalistik. Setidak-tidaknya anak-anak pasti memiliki salah satu dari delapan kecerdasan tersebut sebagai bekal tumbuh kembangnya. Bekal unik inilah yang harus dima...

13 Rekomendasi Film Inspiratif Untuk Anak-Anak; Cocok Untuk Mengisi Liburan Sekolah

"Film ini bercerita tentang seorang alien rindu kampung halaman yang mendaratkan pesawat ruang angkasanya di dekat Hutan Afrika yang penuh warna. Teman-teman hewan barunya perlu membawanya kembali ke kapalnya dan mengajarinya tentang persahabatan dan kesenangan sebelum ayahnya yang Penakluk Luar Angkasa dapat mengambil alih planet bumi ini." -- Jungle Beat: The Movie -- 13 Film Inspiratif Dalam dan Luar Negeri           Untuk mengisi kegiatan selama pesantren kilat di madrasah, aku ditugasi mengunduh film yang cocok untuk anak-anak MI. Kelas 1 dan 2 direncanakan menonton pada hari Senin, sedangkan kelas 3 hingga 6 pada hari Selasa. Aku dapat tugas mencari film untuk kelas 3 hingga 6. Agak susah mencari film untuk kelas 3 hingga 6 karena kriteria yang diberikan kepala sekolah adalah harus inspiratif.           Masalahnya, anak-anak sekarang mudah sekali bosan. Mereka terbiasa menikmati video-video pendek yang sangat menarik de...

Karya Fotografi Kelas 5 MI GUPPI Rakitan

Melihat foto ini jiwa bolangku terusik. Bisa menyaksikan pemandangan seperti dalam foto ini secara langsung pasti sangat mendamaikan pikiran. Kapan, ya? Karya Fotografi Kelas 5           Ada satu mapel baru buat kelas 5 tahun ini, yaitu informatika. Materinya berkaitan dengan algoritma, software komputer, penalaran, editing foto dan video, dan lain sebagainya. Aku menyambut baik adanya mata pelajaran baru ini. Dari materi-materi itu aku pilih yang barangkali lebih dekat dengan dunia siswa, yaitu editing foto dan video. Aku memberikan tugas pertama buat mereka untuk mengambil foto apa saja yang menurut mereka indah dan pantas dibagikan. Beberapa siswa berinisiatif mengedit foto yang mereka ambil. Itu bagus dan memang itu tujuan awalku memberi tugas ini. Ini adalah hasil tugas mereka: Bunga putih dengan latar belakang tanaman lain. Komposisinya lumayan bagus. Namun, jika yang ingin ditampilkan atau ditonjolkan adalah bagian bunganya, alangkah baiknya j...

Selesai Mengisi DRH, Terima SK CPNS, Selanjutnya Ngapain?

Selesai Mengisi DRH, Terima SK CPNS, Selanjutnya Ngapain? Alhamdulillah! Pada percobaanku yang kedua mengikuti seleksi CPNS, aku dinyatakan lolos. Aku ucapkan selamat untuk diriku sendiri dan untuk teman-teman yang juga lolos pada selesksi CPNS 2024 ini. Selamat!!! Akhirnya kalian berhasil. Aku juga. Kita berhasil. Hore!!! Aku telah menyelesaikan pengisian DRH di akunku. Sama seperti kalian, aku juga sedang menunggu kabar gembira turunnya SK CPNS. Nah, sambil menunggu turunnya SK CPNS yang entah kapan itu dan yang sempat membuat kita khawatir berjamaah, aku meluangkan waktu untuk merangkum persiapan apa saja yang diperlukan untuk menjadi PNS sejati. Tapi, PNS sejati itu yang kayak apa? Tujuanku menulis artikel ini untuk membantu mempersiapkan diriku sendiri. Kalau tulisan ini bermanfaat buat kalian… lumayan buat tabungan pahalaku. Kalau tidak bermanfaat skip saja! Berikut ini aku rangkum dari berbagai sumber, apa saja yang perlu dipersiapkan setelah mengakhiri pengisian D...

Resensi Buku Senja dan Cinta yang Berdarah Karya Seno Gumira Ajidarma

  Mulai dari seorang pendekar yang meloncat dari satu rumah ke rumah lain, percintaan di dalam kereta api, anak pelacur yang kebingungan menulis cerita, senja yang dicuri, pemain bola yang menggiring bolanya sampai ke ujung dunia; apapun bisa ditulis oleh Seno. OPEN ENDING DAN CERITA YANG TELAH SELESAI DITULIS Selama liburan semester, tak banyak yang bisa saya lakukan selain membaca buku. Dari pada tidak melakukan apapun, saya duduk di sofa, buku di tangan kiri, kopi di tangan kanan, jodoh di tangan Tuhan. Mantap! Mulailah saya membaca. “Senja dan Cinta yang Berdarah,”adalah salah satu buku yang saya baca. Buku ini berisi 85 cerita pendek yang ditulis Seno Gumira Ajidarma di Harian Kompas 1978-2013. Cerita pertama yang saya baca adalah “Pembunuhan”(1978). Seorang pengarang cerita detektif (pensiunan intel melayu yang sangat dibenci bandit-bandit) menulis cerita tentang seorang pencari kayu bakar di hutan yang melihat mayat perempuan dan seorang lelaki yang berlari membawa gol...