Langsung ke konten utama

Meninggalkan Jejak Kebaikan

"Aku tak cuma seorang guru di sana. Aku menjelma menjadi tukang cat dinding, tukang potong rumput dan tanaman hias, tukang membetulkan atap yang bocor, tukang antar siswa pulang sekolah, petani singkong dan jagung, sampai menjadi tukang air." - Guru Mulang -

Ketika aku masih kuliah di semester delapan, aku mendapat tawaran bekerja di salah satu sekolah di desaku. Tepatnya di MI GUPPI Rakitan. Aku menolak. Saat itu, aku masih mengerjakan skripsi.

Mengerjakan skripsi saja rasanya sudah keteteran sekali, apalagi ditambah dengan beban pekerjaan. Aku merasa tak mampu. Aku berencana mengejar target lulus sebelum pembukaan rekrutmen CPNS dimulai dan akan mengikuti rekrutmen CPNS. Namun, sialnya aku lulus ketika proses rekrutmen telah berakhir. Dan sejak saat itu proses rekrutmen CPNS tak kunjung dibuka. 

Aku teringat tawaran untuk bekerja di MI GUPPI Rakitan, tempat dulu aku bersekolah. Aku datang ke sana memakai baju lengan panjang berwarna biru dan mengajukan lamaran pekerjaan. Waktu itu, jumlah guru di sana sudah mencukupi. Ada tujuh guru kelas, satu guru mapel, dan kepala sekolah. Kukira, aku tak akan diterima di sana. Nyatanya, aku diterima juga. 

Waktu itu guru mapel olah raga, Pak Jamal, sedang cuti. Jadi untuk sementara, aku menggantikannya mengajar olah raga.

Mengajar olah raga sangat menyiksaku, sebab aku tak menguasai teknik-teknik berolah raga. Teorinya pun aku tak menguasainya. Untunglah, ada kebiasaan jalan-jalan saat jam olah raga sehingga aku bisa memanfaatkannya. Tapi, setelah itu sungguh seperti siksaan. Aku tak tahu harus berbuat apa. Kuambil bola voli dan kuajarkan pasing bawah kepada anak-anak kelas lima. Aku terselamatkan berkat bola voli. Tapi hanya itu yang aku bisa. Tidak mungkin selamanya kuajari mereka pasing bawah, bukan? 

Aku langsung terpikir kelasku esok hari. Masih mata pelajaran olah raga, namun kali ini dengan kelas satu dan kelas dua. Apa yang mau kuajarkan. Untunglah ada Youtube dan internet. Aku mencari meteri olah raga kelas satu dan dua lantas menonton di Youtube bagaimana cara mengajarkannya. Namun, tetap saja praktek langsungnya tak pernah berjalan mulus. 

Untunglah, aku tak selamanya menjadi guru olah raga. Pada bulan berikutnya aku diberi tugas untuk mengajar matematika. Ini masih lebih baik dari pada mengajar olahraga. Aku masih bisa pelajari lagi materi-materi matematika tingkat dasar. Dan ternyata memang aku bisa. Aku memang tak ada bakat di bidang olah raga. Jadi, mengajar matematika 100% lebih baik dari pada mengajar olah raga. 

Aku cukup cepat beradaptasi di sini. Dan yang mengejutkanku adalah, aku merasa senang dan ingin memajukan madrasah tempatku dulu menimba ilmu. Ya, ada perasaan memiliki. Aku merasa bahwa memajukan madrasahku adalah tugas dan tanggung jawabku sebagai seorang alumni. 

Aku bekerja dengan perasaan yang ringan dan tak menganggap pekerjaanku sebagai beban. Apapun kulakukan untuk membuat madrsahku menjadi lebih baik. 

Aku tak cuma seorang guru di sana. Aku menjelma menjadi tukang cat dinding, tukang potong rumput dan tanaman hias, tukang membetulkan atap yang bocor, tukang antar siswa pulang sekolah, petani singkong dan jagung, sampai menjadi tukang air. Tapi aku tak merasa terbebani. Kadang aku kembali ke madrasah di sore hari bersama Pak Japar untuk melakukan hal yang perlu dilakukan seperti mengganti lampu yang mati, memperbaiki pintu yang rusak, dan lain sebagainya. Aku menjalaninya dengan ringan dan tak merasakan semua itu sebagai beban. Mungkin inilah yang disebut dengan ketulusan. Aku melakukannya semata-mata ingin madrsahku lebih baik lagi dan mendapat kepercayaan dari masyarakat. Mungkin karena ketulusanku ini, Tuhan memberikan hadiah kepadaku seorang istri yang juga bekerja di madrasah ini. 

Lucunya, saat pertama kali aku bertemu dengannya, ia menganggapku penjual sepatu. Sebenarnya aku dengannya tak begitu akur di sekolah. Para guru bahkan tak menyangka bahwa pada akhirnya kami memutuskan untuk menikah. Sekarang kami telah dikaruniai seorang anak laki-laki yang lucu dan menggemaskan. 

Menjadi Bendahara BOS

Salah satu pengalaman yang membuatku banyak belajar adalah menjadi bendahara BOS. Aku tak punya dasar-dasar ilmu keuangan dan tiba-tiba ditunjuk menjadi bendahara BOS. Bendahara BOS sebelumku terlibat konflik dengan kepala sekolah dan akhirnya dipindahkan ke sekolah lain. Salah satu guru mencoba menggantikannya menjadi bendahara BOS, namun dia hanya mampu bertahan selama setengah tahun. Saat itulah, aku ditunjuk menjadi bendahara BOS. Tak ada yang bersedia menjadi bendahara BOS. Aku terpaksa melakukannya. Dari pada dana BOS tidak bisa cair dan sekolah akan terkena imbasnya. 

Bendahara BOS yang berkonflik dengan kepala sekolah ternyata meninggalkan masalah keuangan yang cukup serius. Dengan tertatih-tatih dan berdarah-darah aku mencoba mengurai masalah itu pelan-pelan dan sebagian besar masalah telah teratasi. 

Aku belajar banyak hal dari tugasku sebagai seorang bendahara. Misalnya bagaimana membuat anggaran belanja, membuat laporan, dan yang paling penting adalah bagaimana mengelola konflik keuangan. 

Yang paling kunikmati dari pekerjaanku sebagai seorang bendahara adalah aku bisa menganggarkan dana BOS untuk hal-hal yang menurutku bagus untuk kemajuan sekolah. Sebelum menjadi bendahara BOS, aku ingin sekali sekolahku ini punya perpustakaan. Namun, sayangnya bendahara lama menganggap hal itu bukan prioritas. Alhasil, yang selalu dibeli adalah buku-buku paket yang jujur saja ada kepentingan bisnis di sana. Sekolah-sekolah seperti “diwajibkan” membeli buku paket. Padahal nyatanya buku paket yang dibeli lebih sering tergeletak tak digunakan.

Menghidupkan Perpustakaan

Saat aku menjadi bendahara BOS, saat itulah aku bertekad akan menganggarkan pembelian buku bacaan setiap tahun agar koleksi bacaan di sekolahku tak melulu diisi buku paket. Memang ada buku bacaan selain buku peket, namun jumlahnya sangat sedikit dan bukunya sudah usang sehingga sama sekali tak menarik minat baca siswa.

Waktu itu tidak ada perpustakaan. Buku-buku diletakkan di pojok baca kelas. Minat membaca siswa akan bergantung sekali dengan guru kelas masing-masing. Dan celakanya, hanya aku seorang yang punya minat baca cukup bagus. Alhasil, pojok-pojok baca di kelas tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Tempat tersebut hanya tempat meletakkan buku paket setelah digunakan. Bahkan ada yang menggunakannya untuk tempat menaruh berbagai macam kerjajinan tangan, sapu, dan tempat sampah kelas. 

Saat itu aku tidak tahu harus memulai dari mana untuk membuat perpustakaan. Namun, pada akhirnya aku memulainya juga. Aku mulai dari kelasku sendiri. Kubawa semua bukuku yang kuanggap akan disukai oleh siswa ke kelasku. Aku mewajibkan mereka membaca 15 menit sebelum pelajaran. Mereka lumayan suka namun meminta agar buku-bukunya terus ditambah dengan buku-buku yang baru. Dari sini aku manarik satu kesimpulan bahwa sebenarnya siswa tak suka membaca karena tak dibiasakan dan tak ada buku yang menarik di sekitar mereka.

Beruntungnya, sekolahku akan diakreditasi. Kami menyulap sekolah kami sebagus mungkin dalam waktu yang sesingkat mungkin. Termasuk dalam hal membuat ruang perpustakaan. Saat pelaksanaan tiba, tim penilai mengkritik habis-habisan sekolah kami yang tak punya perpustakaan. Perpustakaan yang kami buat tak dianggap ada oleh mereka lantaran isinya menurut mereka masih jauh dari kata layak. Ya, memang isinya hampir 100% buku paket. Aku setuju dengan kritik mereka. Meski sebagian guru terlihat kesal karena jerih payah mereka tak dihargai.

Dari kejadian itulah aku mulai berinisiatif membeli buku-buku bacaan seperti novel, komik, ensiklopedi, sains, buku agama, kisah bergambar, majalah, dan lain sebagainya. Aku semakin mendapat legitimasi setelah hasil tes ANBK menyatakan bahwa sekolah kami termasuk darurat literasi. Aku terus membenahi perpustakaan sekolahku. Aku meminta tukang memperbaiki atap yang bocor, bekerja sama dengan OSIMI untuk memilih buku-buku yang layak dipajang di rak perpustakaan, membuat aturan peminjaman buku, membeli karpet, dan lain sebagainya. Aku membuka perpustakaan saat jam istirahat pertama, dan ini berarti tak ada waktu istirahat buatku. 

Saat ini kami memiliki sebuah perpustakaan kecil dengan koleksi buku bacaan kurang lebih telah mencapai 300 judul buku, dan tidak termasuk buku paket. Semua buku paket telah kupindahkan ke pojok baca masing-masing kelas. 

Membentuk OSIMI

OSIMI adalah organisasi siswa yang aku bentuk pada tahun 2023, sampai saat ini OSIMI telah satu kali berganti kepengurusan. Sebenarnya, untuk ukuran anak SD belum mampu menjalankan sebuah organisasi. Namun, aku melatih mereka untuk lebih percaya diri. Aku membuatkan mereka program yang harus mereka laksanakan. Program-program OSIMI meliputi penarikan infaq Jumat, pengondisian siswa untuk solat duha, upacara, dan senam, merazia ketertiban siswa dan memberikan sanksi, membantu menyiapkan acara-acara tertentu di sekolah seperti peringatan HUT RI, pengajian, acara perpisahan, memungut dana kebersihan bagi pedagang yang berjualan di area sekolahan, dll. 

Saat ini ada 16 anggota OSIMI yang aktif mengurus dan melaksanakan program-program yang telah disusun. OSIMI sangat meringankan tugas para guru. Satu contoh ketika pelaksanaan HUT RI tahun 2024, biasanya kami tak akan membuat banyak acara lomba-lomba. Tapi di tahun 2024 kami bahkan membuat lomba khusus untuk wali murid, yaitu lomba menghias tumpeng. Lomba ini bisa dilakukan karena sebagian guru tidak harus mengurus lomba-lomba lain yang telah diambil alih oleh OSIMI, sehingga mereka memiliki kelonggaran waktu untuk mempersiapkan lomba menghias tumpeng. 

Membangun Media Sosial

Awal mula aku bekerja di sekolahku, kami tak punya akun media sosial. Tidak ada Facebook, Instagram, Youtube, dan sebagainya. Padahal media sosial bisa sangat membantu madrasah dalam menyosialisasikan program-program yang dilaksanakan. Sayang sekali bila ada sekolah yang tak memiliki media sosial. Dari sini, aku berinisiatif membuat akun media sosial untuk sekolahku. Aku memanfaatkan tiga platform media sosial yang cukup terkenal, yaitu Facebook, Instagram, dan Youtube. 

Facebook, Instagram, dan Youtube banyak dihuni generasi milenial yang saat ini kemungkinan besar sudah memiliki anak satu atau dua yang siap memasuki dunia sekolah, baik TK/RA maupun SD/MI. Sangat cocok sebagai target sosialisasi program-program madrasah. Harapanku, dengan aktif di media sosial membagikan berbagai kegiatan yang kami laksanakan, masyarakat akan lebih mengenal MI GUPPI Rakitan dan pada akhirnya mereka akan mempercayakan pendidikan untuk anak-anak mereka kepada kami. 

Akun Facebook dan Instagram aku khususkan untuk mengunggah foto-foto kegiatan disertai dengan narasi-narasi yang positif. Sesekali aku juga mengunggah video di akun Facebook atau Instagram. Sedangkan akun Youtube aku khususkan untuk mengunggah video. Saat ini sudah lebih dari 350 video yang aku unggah di Youtube. 

Media sosial ini menjadi sarana untuk berinteraksi dengan masyarakat. Aku sering dapat komentar dari para alumni MI yang menyatakan kebanggaannya karena pernah bersekolah di MI GUPPI Rakitan. 

Aku pernah berpesan kepada temanku, kemana pun kamu melangkah, melangkahlah dengan penuh cinta karena kamu akan meninggalkan jejak kebaikan setelahnya. Jangan pernah melangkah dengan kebencian karena yang tertinggal adalah jejak-jejak keburukan. Aku akan terus berusaha meninggalkan jejak-jejak kebaikan di belakangku, meski aku tahu pada akhirnya aku akan terlupakan. Kita semua akan terlupakan. Kita akan mati. Jejak kitalah yang abadi. 

Ya, begitulah. Mungkin.

Postingan Terkait:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas dan Materi Kalimat Tanggapan dan Saran; Materi Bahasa Indonesia Kelas 5; Kurikulum Merdeka

Sumber gambar: Kompasiana.com "Semoga dengan belajar tanggapan dan saran, kamu menjadi lebih bijaksana dalam bermain media sosial seperti tik-tok, quora, facebook, instagram, x, dan lain-lain. Mengenal Kalimat Tanggapan Pernahkah kamu berkomentar di media sosial? Berkomentar di media sosial merupakan bentuk tanggapan. Pelajaran kita kali ini bertujuan agar kalian semakin bijaksana dalam bermain media sosial, tidak asal komentar, menghargai pendapat orang lain, dan terhindar dari berita bohong alias hoax. Ok, langsung saja! Kalimat tanggapan bisa diartikan sebagai reaksi yang kita berikan terhadap suatu peristiwa atau suatu hal dalam bentuk kalimat. Kamu bisa memberikan tanggapan berupa dukungan, persetujuan, bahkan penolakan. Kamu juga bisa mengungkapkan perasaanmu sebagai bentuk tanggapan. Perhatikan Hal-hal Ini Untuk memberikan tanggapan ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Kesantunan . Ketika memberikan tanggapan, pastikan bahasa yang kamu gunakan santun...

Memahami Makna Imbuhan Ter- Dalam Bacaan; Materi Bahasa Indonesia Kelas 5 Kurikulum Merdeka

Manfaat kita belajar mengenai imbuhan ter- adalah agar kita semakin baik dalam berkomunikasi. Komunikasi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua manusia tak bisa hidup tanpa berkomunikasi karena manusia adalah makhluk sosial. Tujuan Belajar Tujuan kita belajar kali ini adalah untuk mengetahui apa saja makna atau fungsi dari imbuhan ter- dalam sebuah kalimat. Selain itu, tujuan kita belajar kali ini adalah agar kita mampu menggunakan imbuhan ter- dengan benar. Manfaat kita belajar mengenai imbuhan ter- adalah a gar kita semakin baik dalam berkomunikasi. Komunikasi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua manusia tak bisa hidup tanpa berkomunikasi karena manusia adalah makhluk sosial. Semakin baik kamu berkomunikasi semakin terlihat bahwa kamu orang yang berwawasan luas. Maka dari itu, pelajari materi kali ini dengan sungguh-sungguh, ya! Mengenal Imbuhan Imbuhan merupakan bunyi tambahan yang disisipkan pada sebuah kata, baik pada awal, tengah, akhir, atau awal d...

Teks Deskripsi - Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 - Fase D

TEKS DESKRIPSI Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan sangat sering menemukan teks deskripsi. Misalnya, saat kita berbelanja secara online, kita sering menemukan teks deskripsi dalam sebuah produk. Penjual perlu mendeskripsikan produknya dengan jelas agar pembeli dapat memilih barang yang mereka butuhkan dengan tepat. Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari tentang teks deskripsi. Bacalah materi berikut ini dengan saksama! Tanyakan kepada gurumu jika ada bagian yang sulit kamu pahami! Mengapa Kamu Perlu Mempelajari Teks Deskripsi? Adalah sebuah kekonyolan jika kamu mempelajari sesuatu tanpa tahu manfaatnya apa. Tapi, kekonyolan ini pun terkadang masih lebih baik dari pada tidak mempelajari apapun dalam hidupmu. Kalau kamu tahu apa manfaat mempelajari sesuatu, kamu bisa memutuskan akan mempelajarinya dengan tekun atau tidak sama sekali. Maka dari itu, mari kita bahas terlebih dahulu apa saja manfaat mempelajari teks deskripsi. Beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh dengan...

Soal Ulangan Harian Bahasa Indonesia Kelas 5 BAB 4 Materi Imbuhan, Kalimat Tanggapan, Pantun, dan Pidato

Setiap hari adalah kesempatan baru untuk belajar dan berkembang. Yap! Betul sekali. Kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk belajar dan berkembang agar hidup kita lebih bermakna.  Kali ini, gurumulang membuatkan Soal Ulangan Harian Bahasa Indonesia BAB 4 Materi Imbuhan, Kalimat Tanggapan, Pantun, dan Pidato. Silakan klik tautan berikut untuk mengerjakan soal: 👉 [ KERJAKAN SOAL ] Kamu bisa langsung tahu skor yang kamu dapatkan, lho! Nanti tulis di kolom komentar, ya, skor yang kamu dapatkan. Kamu juga bisa langsung kerjakan soalnya di sini 👇  Memuat… Latihan soal lainnya: Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mapel Bahasa Jawa Kelas 4 Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mapel Bahasa Arab Kelas 4 Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) SKI Kelas 4 Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mapel Bahasa Inggris Kelas 4

Materi PPT Garis dan Sudut Matematika Kelas 4

  Assalamualaikum, bapak/ibu guru semuanya.  Kali ini guru mulang.com akan membagikan materi presentasi garis dan sudut dalam bentuk PPT.  Garis dan sudut merupakan salah satu materi yang menjadi dasar untuk mempelajari materi-materi geometri yang lain. Garis adalah rangkaian titik-titik yang saling terhubung. Sedangkan sudut adalah wilayah yang terbentuk dari dua buah garis lurus yang saling berpotongan.  Siswa yang mengetahui konsep garis dan sudut akan sangat terbantu dalam materi bangun datar maupun bangun ruang yang mulai diajarkan pada kelas 4 SD.  Untuk itu bapak/ibu, tentu kita tak mau anak-anak didik kita sampai gagal paham apa yang dimaksud garis dan apa yang dimaksud sudut. Nah, kali ini kami bagikan materi garis dan sudut dalam bentuk ppt interaktif.  Dalam materi yang kami bagikan kali ini, ada soal-soal interaktif di dalamnya yang bisa dikerjakan bersama-sama ketika mempelajari garis dan sudut.  Baiklah, tak perlu berlama-lama lagi, berik...

13 Rekomendasi Film Inspiratif Untuk Anak-Anak; Cocok Untuk Mengisi Liburan Sekolah

"Film ini bercerita tentang seorang alien rindu kampung halaman yang mendaratkan pesawat ruang angkasanya di dekat Hutan Afrika yang penuh warna. Teman-teman hewan barunya perlu membawanya kembali ke kapalnya dan mengajarinya tentang persahabatan dan kesenangan sebelum ayahnya yang Penakluk Luar Angkasa dapat mengambil alih planet bumi ini." -- Jungle Beat: The Movie -- 13 Film Inspiratif Dalam dan Luar Negeri           Untuk mengisi kegiatan selama pesantren kilat di madrasah, aku ditugasi mengunduh film yang cocok untuk anak-anak MI. Kelas 1 dan 2 direncanakan menonton pada hari Senin, sedangkan kelas 3 hingga 6 pada hari Selasa. Aku dapat tugas mencari film untuk kelas 3 hingga 6. Agak susah mencari film untuk kelas 3 hingga 6 karena kriteria yang diberikan kepala sekolah adalah harus inspiratif.           Masalahnya, anak-anak sekarang mudah sekali bosan. Mereka terbiasa menikmati video-video pendek yang sangat menarik de...

Memanfaatkan Buku "Seandainya Saya Wartawan Tempo" Sebagai Bahan Refleksi Seorang Guru

"Kalau dipikir-pikir, ada persamaan antara wartawan dengan guru. Sama-sama mendidik. Wartawan mendidik masyarakat melalui tulisan-tulisannya. Sementara guru mendidik siswa melalui pembelajarannya." Buat apa seorang guru membaca buku “Seandainya Saya Wartawan Tempo”? Guru tak bertugas menulis berita. Jadi, buat apa? Saya lupa kapan membeli buku tipis ini. Saya menemukannya setelah sekian lama berada di tumpukan buku-buku yang tak terbaca dan tak terurus. Saya mengumpulkan semua buku yang ada kaitannya dengan bahasa Indonesia. Hasilnya banyak didominasi buku-buku kuliah. Ada kamus bahasa Indonesia yang sudah robek, esai-esai bahasa, dan buku ini. Di antara buku-buku yang saya kumpulkan, saya memilih membaca buku ini. Mungkin karena buku ini lebih tipis dari buku-buku lain. Isinya hanya 96 halaman. Buku ini sebenarnya dicetak sebagai bahan pendidikan bagi para wartawan yang bekerja di majalah Tempo, terutama dalam menulis dan menyusun berita bentuk feature . Demi manfaat yang le...

Kaligrafi Karya Kelas 5 - MI GUPPI Rakitan - Tahun Pelajaran 2024/2025

Pada Ramadhan tahun ini, kami kembali mengadakan lomba membuat kaligrafi. Kali ini, ketentuannya adalah membuat kaligrafi dari salah satu surah dalam Al-Quran, yaitu Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas. Ini adalah hasil karya kelas 5 yang sempat kuabadikan dalam foto. Kuunggah di sini sebagai kenang-kenangan.  Hasilnya memang tidak terlalu bagus, selain karena memang jarang latihan, waktu pembuatannya juga mepet sekali dengan keharusan memilih salah satu surat yang untuk dibuat kaligrafi sebenarnya terbilang cukup panjang untuk kelas 5. Tapi, ini sudah lumayan, kok. 

Karya Fotografi Kelas 5 MI GUPPI Rakitan

Melihat foto ini jiwa bolangku terusik. Bisa menyaksikan pemandangan seperti dalam foto ini secara langsung pasti sangat mendamaikan pikiran. Kapan, ya? Karya Fotografi Kelas 5           Ada satu mapel baru buat kelas 5 tahun ini, yaitu informatika. Materinya berkaitan dengan algoritma, software komputer, penalaran, editing foto dan video, dan lain sebagainya. Aku menyambut baik adanya mata pelajaran baru ini. Dari materi-materi itu aku pilih yang barangkali lebih dekat dengan dunia siswa, yaitu editing foto dan video. Aku memberikan tugas pertama buat mereka untuk mengambil foto apa saja yang menurut mereka indah dan pantas dibagikan. Beberapa siswa berinisiatif mengedit foto yang mereka ambil. Itu bagus dan memang itu tujuan awalku memberi tugas ini. Ini adalah hasil tugas mereka: Bunga putih dengan latar belakang tanaman lain. Komposisinya lumayan bagus. Namun, jika yang ingin ditampilkan atau ditonjolkan adalah bagian bunganya, alangkah baiknya j...

Tutorial Membaca Nilai Rapor

"Nilai rapor tak lagi mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nilai rapor adalah nilai yang sudah dikatrol" Kalau kamu malas belajar, bodoh, jarang berangkat sekolah, tak pernah mengerjakan tugas dari gurumu, sering bikin ulah di sekolah, dan mengerjakan ujian asal-asalan, siap-siaplah terkejut dengan nilai rapormu. Mungkin kamu mengira nilai rapormu jelek semua, bahkan mungkin kamu mengira tidak akan naik kelas. Eiitss.... Kamu akan terkejut. Itu semua tak akan terjadi. Percayalah! Rapor zaman dulu ada nilai merah. Nilai merah berarti kemampuan anak kurang memadai. Zaman dulu hal seperti ini wajar saja. Sekarang, saat aku jadi guru, rupanya tak ada lagi nilai merah. Semua siswa "harus" diberi nilai di atas KKM, meskipun nyatanya ada siswa yang benar-benar tak layak dapat nilai di atas KKM. Nilai rapor tak lagi mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nilai rapor adalah nilai ya...