![]() |
"Kita sering
berkata, “Tidak ada manusia yang sempurna.” Namun, mengapa kita sering merutuki
ketidaksempurnaan kita sendiri dan malu menerimanya? Bukankah ini kontradiktif
dengan apa yang sering kita ucapkan tersebut?"
Menyembuhkan atau Berkompromi dengan Borok
Saat
kamu punya sifat buruk mungkin kamu akan menyangkalnya. Misalnya, kamu sering
gegabah mengambil keputusan lantas menyangkalnya dengan berpura-pura menjadi
orang yang penuh pertimbangan. Suatu saat tanpa sadar, kamu mengambil keputusan
gegabah. Karena terbiasa menyangkalnya, kamu merasa bersalah telah mengambil
keputusan gegabah yang hasilnya buruk untukmu atau orang lain.
Perasaan
bersalah ini kalau dibiarkan akan membuatmu mengambil keputusan gegabah lagi
yang hasilnya bisa jadi lebih buruk lagi. Jika terus terjadi, ini akan menjadi
siklus dalam hidupmu. Saya menyebut siklus ini sebagai Lingkaran Setan Pribadi
(LSP).
Selama
kamu belum menerima bahwa kamu adalah pengambil keputusan yang sering gegabah,
kamu akan terus terseret ke lingkaran setan pribadi ini. Penerimaan membuatmu
mengerti bahwa kamu punya kelemahan. Mengerti kelemahanmu membuat kamu kuat;
menyangkalnya membuat kamu lemah dan semakin jauh dari realitas.
Kita
tidak seharusnya menyangkal kelemahan kita. Daripada menyangkalnya, lebih baik
mengenali dan memahaminya. Kita terima kelemahan kita sebagaimana kita menerima
kekuatan kita dengan proporsional.
Kita
sering berkata, “Tidak ada manusia yang sempurna.” Namun, mengapa kita sering
merutuki ketidaksempurnaan kita sendiri dan malu menerimanya? Bukankah ini
kontradiktif dengan apa yang sering kita ucapkan tersebut?
Kamu
tidak istimewa. Saya juga tidak istimewa. Orang-orang menjadi luar biasa dalam
suatu bidang karena mereka sadar bahwa mereka tidak istimewa. Mereka sadar
bahwa mereka biasa-biasa saja. Mereka menjadi luar biasa karena menerima
kelemahan mereka dan tidak menyangkal kelemahan itu. Mereka melampaui kelemahan
itu setelah menerimanya.
Kelemahan
itu seperti borok. Dan borok tetaplah borok meskipun kamu tutupi dengan
selembar sutra. Hanya ada dua pilihan: menyembuhkannya atau berkompromi
dengannya. Dua pilihan itu mustahil kamu pilih jika kamu menyangkal bahwa di
tubuhmu ada borok. Maka, terima saja kenyataan bahwa kamu memang tidak spesial.
Kamu tidak istimewa. Dan percayalah, penerimaan itu yang akan menguatkanmu.
Jangan
biarkan tirani keistimewaan membelenggumu. Terkadang, ada kalanya kita merasa
seperti seonggok tahi yang tidak ada gunanya. Apakah itu masalah? Tidak. Hidup
selalu menyajikan ketidaksempurnaan di depan kita dan bahkan di dalam diri
kita.
.........................
Apakah
saya cocok jadi motivator? Wkwkw
---------------------------------
Artikel lain Terkait Motivasi:
Komentar
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda!