![]() |
"Kita tidak kehilangan waktu terlalu lama untuk mencari
sesuatu yang sebenarnya dapat kita temukan dengan mudah kalau kita ingat di
mana menyimpannya. Menaruh barang dengan tempat yang tetap mengurangi beban
otak untuk mengingatnya."
Aktivitas Remeh Paling Bermanfaat Buatku
Ada hal-hal remeh yang terkadang sangat bermanfaat untuk kehidupanku.
Orang lain mungkin menganggapnya tak penting dan melakukannya berarti
membuang-buang waktu. Tapi siapa sangka yang terjadi justru sebaliknya:
melakukan hal-hal remeh ini malah membuatku menjadi lebih efisien. Ini dia
hal-hal remeh yang aku maksud:
Pertama, memberi nama pada file yang baru saja aku unduh.
Saat kuliah, aku sering mengunduh jurnal maupun artikel dari internet. Langsung
memberinya nama membantuku mengklasifikasikannya dalam folder tertentu dan
memudahkanku mencarinya saat membutuhkannya lagi. Selain itu, dengan membaca
judul filenya, aku bisa dengan yakin menghapusnya saat tak membutuhkannya lagi
tanpa harus membuka file itu untuk mengecek isinya terlebih dahulu. Kebiasaan
ini terbawa sampai sekarang aku bekerja menjadi seorang guru, yang kita tahu
sangat bersinggungan dengan file-file administrasi yang menjengkelkan.
Kedua, menaruh apa saja pada tempatnya semula setelah menggunakannya
memudahkanku mencarinya lagi saat membutuhkan, menghemat energiku untuk
mencarinya, dan tentu saja lebih efisien. Kita tidak kehilangan waktu terlalu
lama untuk mencari sesuatu yang sebenarnya dapat kita temukan dengan mudah
kalau kita ingat di mana menyimpannya. Menaruh barang dengan tempat yang tetap
mengurangi beban otak untuk mengingatnya. Dulu aku pernah punya teman yang
setiap kali akan berangkat kuliah selalu mencari-cari kunci motornya. Kadang dia
butuh waktu sampai lebih dari lima menit hanya untuk mencari kunci motornya.
Lima menit lumayan bisa baca abstrak jurnal penelitian. Lima menit ini juga
bisa sangat berarti kalau kamu sedang sangat terburu-buru.
Ketiga, menulis jurnal harian. Meskipun sudah agak
jarang, aku masih melakukannya hingga sekarang. Ini membantuku mengurangi
kecemasan karena memikirkan terlalu banyak hal yang sebenarnya tak terlalu
penting dan di luar kendaliku. Setiap kali aku selesai menuliskan apa yang
sedang sangat aku pikirkan, aku berhenti memikirkannya lagi. Ini membantuku
lebih fokus pada hal-hal yang ada dalam kendaliku alih-alih menghabiskan waktu
pada hal-hal yang hanya ada dalam kepedulianku. Aku bisa berhenti memikirkannya
dengan menulis. Jika ingin memikirkannya lagi dengan lebih serius, aku tinggal
menengok lagi tulisanku.
Keempat, merapikan dan membersihkan kamar meningkatkan
lagi semangatku untuk aktivitas lainnya. Aku sering melakukannya ketika sedang
tak tahu harus berbuat apa. Aku mulai dengan membereskan kamar dan
membersihkannya. Dan, anehnya semangatku untuk beraktivitas bisa bangkit lagi.
Terkadang dapat bonus berupa ide-ide segar yang sebelumnya tak terpikirkan.
Ternyata setelah kutelusuri penyebabnya, membersihkan
kamar maupun merapikannya membuat kita merasa punya kontrol atas diri kita
sehingga itu meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri kita.
Kebiasaan ini terbawa sampai sekarang aku telah
beristri. Dengan kebiasaan ini aku bisa berbagi tugas dengan istriku dan
membuat hubungan kami menjadi jauh lebih sehat.
Kelima, menaruh uang ke dalam dompet dengan rapi. Aku
selalu mengurutkan uang kertas dari nominal paling besar yaitu ratusan ribu,
limapuluhan ribu, seterusnya hingga ribuan. Ini memudahkanku ketika akan
membayar sesuatu yang membutuhkan beberapa nominal yang berbeda. Ini juga
mencegah aku salah mengambil uang, misalnya ketika memberi uang kembalian
kepada pembeli. Buat orang yang tajir, yang isi dompetnya ratusan ribu semua, mungkin
tidak terlalu berguna. Apalagi sekarang sudah ada kartu kredit, ATM, dan
sebagainya yang memudahkan penyimpanan dan penggunaan uang. Tapi bagiku yang
masih sangat menghargai recehan, ini sangat berguna. Kebiasaan ini juga selalu
menjadi pengingatku agar aku harus terus belajar soal menejemen keuangan dan
bersemangat mencari sebanyak mungkin uang untuk bekal di dunia.
Keenam, menonaktifkan fitur unduh otomatis di WhatsApp
mencegah memori ponsel pintarku cepat penuh dengan hal-hal yang tidak aku
butuhkan. Aku masuk banyak grup WhatsApp karena memang membutuhkannya. Kalau
fitur ini kunyalakan, bisa dipastikan ponsel pintarku cepat penuh dan sangat
menyulitkan mencari file atau informasi yang benar-benar kubutuhkan. Aku hanya
menggunakan memori untuk menyimpan hal-hal yang paling penting saja.
Ketujuh, langsung menghapus file atau informasi yang
tidak penting, membuatku lebih mudah menemukan file-file atau informasi penting
dalam perangkat elektronik seperti laptop atau ponsel pintarku. Aku telah
terbiasa membintangi pesan-pesan penting dan menghapus sisanya. Setiap kali
membuka aplikasi pesan WhatsApp, aku akan langsung menghapus pesan yang
menurutku tak penting lagi dan membintangi yang menurutku penting.
Kedelapan, berhenti terlalu peduli dengan hidup orang
lain. Secara mental ini menyehatkanku. Yang aku maksud dengan ini adalah aku
tak lagi menonton pembaruan status orang-orang di aplikasi WhatsApp maupun di
media sosial. Hanya sesekali saja aku melakukannya, itu pun sangat aku seleksi.
Aku juga hanya membuka pesan WhatsApp di jam-jam tertentu yang tidak produktif,
misalnya pada pukul 11.00 hingga 12.00. Jika ada pemberitahuan pesan, biasanya
aku abaikan saja. Kalau ada sesuatu yang penting yang ingin disampaikan orang,
pasti mereka akan menelponku alih-alih mengirim pesan WhatsApp.
Kesembilan, mengelompokkan file dalam folder-folder
berdasarkan tahun yang di dalamnya ada klasifikasi lagi. Ini memudahkanku
mencari sebuah file dan menghapus file yang telah lama tidak aku gunakan.
Dengan mengetahui tahun dalam foldernya aku tahu sudah berapa lama sebuah file
tidak kugunakan sehingga lebih mampu mengambil keputusan apakah harus aku hapus
saja atau tidak.
Kesepuluh, mempersiapkan bacaan sebelum menghadiri
acara tertentu bisa berupa e-book, buku fisik, atau artikel di internet dengan
topik tertentu. Aku selalu mengusahakan datang tepat waktu pada acara-acara
apapun. Namun, sayangnya panitia dari acara-acara yang kudatangi kerap mengkhianatiku
dengan memulai acara tidak sesuai dengan jadwal dalam undangan. Bacaan yang
kupersiapkan berguna untuk menemaniku menunggu acara dimulai agar waktuku tidak
menguap begitu saja.
Kesebelas, mengisi BBM sampai penuh. Biasanya, aku
harus mengantri cukup panjang untuk mengisi BBM. Kalau terlalu sering mengantri
pastinya akan banyak waktu yang terbuang sia-sia. Itulah mengapa aku selalu
mengisi BBM sampai penuh agar tidak cepat habis dan harus mengantri lagi. Aku
selalu mengisi tangki BBM-ku hingga penuh meskipun BBM yang kubeli mungkin
adalah hasil oplosan yang kebangetan itu. Cuk! 😤
Dari hal-hal remeh yang telah kutulis ini, sepertinya aku adalah seorang minimalis. Ya, mungkin benar, karena aku memang suka dengan kesederhanaan. Minimalis dengan kesederhanaan bukankah saling berhubungan? Atau malah sama saja?
--------------------
Artikel Lain di Blog Ini:
Komentar
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda!