Langsung ke konten utama

Kebohongan-Kebohongan Paling Sering Dilakukan Orangtua di Depan Anaknya


Saya tahu, kita semua pasti pernah berbohong. Mungkin karena terpaksa. Mungkin malah disengaja. Kita juga pasti pernah dibohongi, entah kita sadar atau tidak.  Siapa, sih, yang bisa lepas dari kebohongan? Anak-anak pun sama saja. Mereka tidak lepas dari kebohongan. Mereka sering berbohong pada temannya, menceritakan hal-hal yang tidak mereka alami, menyombongkan hal-hal yang sebenarnya tak mereka punyai, atau menghindari hukuman dengan mengatakan yang tak sebenarnya mereka lakukan. 

Saya kira kita sepakat kalau berbohong adalah perbuatan yang tercela. Sebisa mungkin kita menghindarinya. Dan, sebisa mungkin kita mengajari anak-anak untuk tidak berbohong. Banyak hal kita lakukan: menceramahi anak tentang balasan untuk anak yang suka bohong, menakut-nakuti anak, memarahi anak, memotong uang sakunya kalau ketahuan berbohong, dan yang sangat penting adalah memberi teladan. 

Yang terakhir saya sebutkan barangkali adalah yang paling sering kita lupakan. Keteladanan. Kita mengajari anak untuk jadi orang jujur, tapi lupa memberi teladan. Tetangga bertamu hendak pinjam uang, kita bilang tidak punya. Padahal anak-anak baru saja melihat bapaknya pegang duit. Tetangga mau pinjam blender, bilangnya rusak. Padahal baru saja dipakai buat bikin juz jambu. 

Ada banyak kebohongan yang orang tua lakukan di depan anaknya atau bahkan kepada anaknya sendiri. Nah, ini hanya beberapa di antaranya:

Itu Tidak Dijual

Kalau sudah menginginkan sesuatu, anak-anak biasanya ingin keinginannya itu terwujud. Mereka tidak tahu dan tidak mau tahu situasi dan kondisi tidak memungkinkan. Misalnya ketika anak diajak ke minimarket, kemudian merengek minta dibelikan jajan, mereka akan terus merengek sampai dibelikan jajan. Tak jarang, anak-anak sampai tantrum. Untuk mengatasinya, orang tua terpaksa bohong dengan mengatakan, “Itu tidak dijual,” sambil berharap anaknya berhenti merengek. 

HP Sedang Rusak

Banyak orang tua sering mengizinkan anaknya main HP karena anak-anak jadi diam dan “tidak banyak tingkah”. Namun, efeknya anak-anak bisa kecanduan. Alhasil banyak anak-anak zaman sekarang sangat sulit dipisahkan dengan HP. Orang tua yang tadinya mengizinkan anak main HP lantas jadi cemas saat mengetahui anaknya telah kecanduan HP. Salah satu upaya untuk memisahkan anaknya dari HP adalah dengan berbohong mengatakan bahwa HP sedang rusak. 

Hampir Sampai

Anak-anak punya rasa ingin tahu yang tinggi, tapi sekaligus mudah bosan. Saat diajak pergi ke tempat yang jauh, mereka akan antusias. Namun, dalam perjalanan mereka akan mudah bosan dan sering bertanya apakah perjalanan masih lama. Untuk menghindari anak rewel di perjalanan karena bosan, orang tua sering berbohong bahwa sebentar lagi akan sampai di tujuan. 

Tokonya Tutup

Orang tua juga sering berbohong bahwa satu toko sedang tutup saat anaknya ingin membeli sesuatu. Cara ini mungkin efektif. Namun, kebohongan tetaplah kebohongan. 

Kalau Nakal, Nanti Ditangkap Polisi. Kalau Nakal, Digigit Orang Gila. 

Kebohongan ini juga cukup sering dilakukan untuk mencegah anak berbuat hal-hal yang tak diinginkan, misalnya saat berkunjung ke rumah saudara, atau berkunjung ke tempat-tempat umum seperti pasar, mall, tempat hiburan anak, dan tempat-tempat lain. 

Obatnya Manis

Anak-anak biasanya ogah minum obat karena rasanya pahit. Untuk menyiasatinya, orang tua sering bohong bahwa obatnya manis agar anak mau minum obat. Kalau bisa lebih baik cari obat yang beraneka rasa yang disukai anak. Jangan malah berbohong. 

Pergi Sebentar

Orang tua sering bohong pada anaknya yang tak mau ditinggal pergi/bekerja dengan mengatakan bahwa mereka hanya pergi sebentar. Meskipun nyatanya orang tua pergi hingga berjam-jam. 

Kebohongan biasanya hanya efektif dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, efek buruknya justru akan merusak tingkah laku anak. 

Kebohongan orang tua bisa membuat anak bingung. 

Orang tua pasti kerap mengajarkan secara lisan bahwa berbohong adalah tindakan tidak terpuji. Namun di sisi lain, orang tua juga kerap mencontohkan kebohongan lewat tutur kata maupun perbuatan sehingga anak menjadi bingung nilai mana yang harus mereka anut di kemudian hari. 

Kebohongan orang tua mematikan nalar anak. 

“Malam-malam jangan main di luar rumah ya, nanti ketemu setan, lho!”

Maksud Ibu berkata seperti itu pasti baik, misalnya ingin mengajarkan kepada anak bahwa malam hari saatnya istirahat, bukan lagi untuk bermain di luar rumah. Namun, kebohongan seperti itu bisa membekas selamanya dalam diri anak dengan menganggap bahwa malam hari pasti ada setan meski wujudnya tidak kelihatan. Jika terus diulang-ulang, bukan tidak mungkin anak akan mengalami trauma dan menjadi orang yang penakut di saat ia tumbuh dewasa.

Kebohongan orang tua menciptakan anak yang suka berbohong. 

Jika anak kerap diajarkan atau diperlihatkan bentuk kebohongan, sekalipun itu untuk kebaikan, maka anak akan menanamkan dalam alam bawah sadar mereka bahwa kebohongan itu boleh-boleh saja dilakukan. Lama kelamaan, anak pun memiliki toleransi yang lebih besar akan kebohongan sehingga mereka lama kelamaan bisa memproduksi kebohongan itu sendiri.

Kebohongan orang tua membuat anak-anak  kehilangan rasa percaya terhadap orang tuanya sendiri.

Ketika anak tumbuh besar, pemahaman dan akalnya juga kian matang. Pada satu titik, anak akan bisa menilai bahwa selama ini ia telah merima kebohongan yang bertubi-tubi dari orang tuanya. Hal tersebut bisa menimbulkan rasa tidak percaya anak terhadap orang tuanya sendiri. Asumsi seperti inilah yang kerap membuat anak remaja tidak nyaman untuk curhat kepada orang tua saat mereka beranjak remaja. Padahal, masa-masa labil itulah yang merupakan momen krusial bagi orang tua untuk membimbing anak agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

Nah, sudah jelas bahwa kebohongan sebaiknya dihindari orang tua yang mendidik anaknya. Jadilah orang tua yang kreatif dan tidak bergantung pada kebohongan. 

Saran saya, hindarilah berbohong di depan anak. Kalau di belakang, yaa...... 🤔

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas dan Materi Kalimat Tanggapan dan Saran; Materi Bahasa Indonesia Kelas 5; Kurikulum Merdeka

Sumber gambar: Kompasiana.com "Semoga dengan belajar tanggapan dan saran, kamu menjadi lebih bijaksana dalam bermain media sosial seperti tik-tok, quora, facebook, instagram, x, dan lain-lain. Mengenal Kalimat Tanggapan Pernahkah kamu berkomentar di media sosial? Berkomentar di media sosial merupakan bentuk tanggapan. Pelajaran kita kali ini bertujuan agar kalian semakin bijaksana dalam bermain media sosial, tidak asal komentar, menghargai pendapat orang lain, dan terhindar dari berita bohong alias hoax. Ok, langsung saja! Kalimat tanggapan bisa diartikan sebagai reaksi yang kita berikan terhadap suatu peristiwa atau suatu hal dalam bentuk kalimat. Kamu bisa memberikan tanggapan berupa dukungan, persetujuan, bahkan penolakan. Kamu juga bisa mengungkapkan perasaanmu sebagai bentuk tanggapan. Perhatikan Hal-hal Ini Untuk memberikan tanggapan ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Kesantunan . Ketika memberikan tanggapan, pastikan bahasa yang kamu gunakan santun...

Soal Ulangan Harian Bahasa Indonesia Kelas 5 BAB 4 Materi Imbuhan, Kalimat Tanggapan, Pantun, dan Pidato

Setiap hari adalah kesempatan baru untuk belajar dan berkembang. Yap! Betul sekali. Kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk belajar dan berkembang agar hidup kita lebih bermakna.  Kali ini, gurumulang membuatkan Soal Ulangan Harian Bahasa Indonesia BAB 4 Materi Imbuhan, Kalimat Tanggapan, Pantun, dan Pidato. Silakan klik tautan berikut untuk mengerjakan soal: 👉 [ KERJAKAN SOAL ] Kamu bisa langsung tahu skor yang kamu dapatkan, lho! Nanti tulis di kolom komentar, ya, skor yang kamu dapatkan. Kamu juga bisa langsung kerjakan soalnya di sini 👇  Memuat… Latihan soal lainnya: Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mapel Bahasa Jawa Kelas 4 Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mapel Bahasa Arab Kelas 4 Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) SKI Kelas 4 Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mapel Bahasa Inggris Kelas 4

Memahami Makna Imbuhan Ter- Dalam Bacaan; Materi Bahasa Indonesia Kelas 5 Kurikulum Merdeka

Manfaat kita belajar mengenai imbuhan ter- adalah agar kita semakin baik dalam berkomunikasi. Komunikasi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua manusia tak bisa hidup tanpa berkomunikasi karena manusia adalah makhluk sosial. Tujuan Belajar Tujuan kita belajar kali ini adalah untuk mengetahui apa saja makna atau fungsi dari imbuhan ter- dalam sebuah kalimat. Selain itu, tujuan kita belajar kali ini adalah agar kita mampu menggunakan imbuhan ter- dengan benar. Manfaat kita belajar mengenai imbuhan ter- adalah a gar kita semakin baik dalam berkomunikasi. Komunikasi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua manusia tak bisa hidup tanpa berkomunikasi karena manusia adalah makhluk sosial. Semakin baik kamu berkomunikasi semakin terlihat bahwa kamu orang yang berwawasan luas. Maka dari itu, pelajari materi kali ini dengan sungguh-sungguh, ya! Mengenal Imbuhan Imbuhan merupakan bunyi tambahan yang disisipkan pada sebuah kata, baik pada awal, tengah, akhir, atau awal d...

13 Rekomendasi Film Inspiratif Untuk Anak-Anak; Cocok Untuk Mengisi Liburan Sekolah

"Film ini bercerita tentang seorang alien rindu kampung halaman yang mendaratkan pesawat ruang angkasanya di dekat Hutan Afrika yang penuh warna. Teman-teman hewan barunya perlu membawanya kembali ke kapalnya dan mengajarinya tentang persahabatan dan kesenangan sebelum ayahnya yang Penakluk Luar Angkasa dapat mengambil alih planet bumi ini." -- Jungle Beat: The Movie -- 13 Film Inspiratif Dalam dan Luar Negeri           Untuk mengisi kegiatan selama pesantren kilat di madrasah, aku ditugasi mengunduh film yang cocok untuk anak-anak MI. Kelas 1 dan 2 direncanakan menonton pada hari Senin, sedangkan kelas 3 hingga 6 pada hari Selasa. Aku dapat tugas mencari film untuk kelas 3 hingga 6. Agak susah mencari film untuk kelas 3 hingga 6 karena kriteria yang diberikan kepala sekolah adalah harus inspiratif.           Masalahnya, anak-anak sekarang mudah sekali bosan. Mereka terbiasa menikmati video-video pendek yang sangat menarik de...

Teks Deskripsi - Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 - Fase D

TEKS DESKRIPSI Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan sangat sering menemukan teks deskripsi. Misalnya, saat kita berbelanja secara online, kita sering menemukan teks deskripsi dalam sebuah produk. Penjual perlu mendeskripsikan produknya dengan jelas agar pembeli dapat memilih barang yang mereka butuhkan dengan tepat. Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari tentang teks deskripsi. Bacalah materi berikut ini dengan saksama! Tanyakan kepada gurumu jika ada bagian yang sulit kamu pahami! Mengapa Kamu Perlu Mempelajari Teks Deskripsi? Adalah sebuah kekonyolan jika kamu mempelajari sesuatu tanpa tahu manfaatnya apa. Tapi, kekonyolan ini pun terkadang masih lebih baik dari pada tidak mempelajari apapun dalam hidupmu. Kalau kamu tahu apa manfaat mempelajari sesuatu, kamu bisa memutuskan akan mempelajarinya dengan tekun atau tidak sama sekali. Maka dari itu, mari kita bahas terlebih dahulu apa saja manfaat mempelajari teks deskripsi. Beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh dengan...

Materi PPT Garis dan Sudut Matematika Kelas 4

  Assalamualaikum, bapak/ibu guru semuanya.  Kali ini guru mulang.com akan membagikan materi presentasi garis dan sudut dalam bentuk PPT.  Garis dan sudut merupakan salah satu materi yang menjadi dasar untuk mempelajari materi-materi geometri yang lain. Garis adalah rangkaian titik-titik yang saling terhubung. Sedangkan sudut adalah wilayah yang terbentuk dari dua buah garis lurus yang saling berpotongan.  Siswa yang mengetahui konsep garis dan sudut akan sangat terbantu dalam materi bangun datar maupun bangun ruang yang mulai diajarkan pada kelas 4 SD.  Untuk itu bapak/ibu, tentu kita tak mau anak-anak didik kita sampai gagal paham apa yang dimaksud garis dan apa yang dimaksud sudut. Nah, kali ini kami bagikan materi garis dan sudut dalam bentuk ppt interaktif.  Dalam materi yang kami bagikan kali ini, ada soal-soal interaktif di dalamnya yang bisa dikerjakan bersama-sama ketika mempelajari garis dan sudut.  Baiklah, tak perlu berlama-lama lagi, berik...

Memanfaatkan Buku "Seandainya Saya Wartawan Tempo" Sebagai Bahan Refleksi Seorang Guru

"Kalau dipikir-pikir, ada persamaan antara wartawan dengan guru. Sama-sama mendidik. Wartawan mendidik masyarakat melalui tulisan-tulisannya. Sementara guru mendidik siswa melalui pembelajarannya." Buat apa seorang guru membaca buku “Seandainya Saya Wartawan Tempo”? Guru tak bertugas menulis berita. Jadi, buat apa? Saya lupa kapan membeli buku tipis ini. Saya menemukannya setelah sekian lama berada di tumpukan buku-buku yang tak terbaca dan tak terurus. Saya mengumpulkan semua buku yang ada kaitannya dengan bahasa Indonesia. Hasilnya banyak didominasi buku-buku kuliah. Ada kamus bahasa Indonesia yang sudah robek, esai-esai bahasa, dan buku ini. Di antara buku-buku yang saya kumpulkan, saya memilih membaca buku ini. Mungkin karena buku ini lebih tipis dari buku-buku lain. Isinya hanya 96 halaman. Buku ini sebenarnya dicetak sebagai bahan pendidikan bagi para wartawan yang bekerja di majalah Tempo, terutama dalam menulis dan menyusun berita bentuk feature . Demi manfaat yang le...

Kaligrafi Karya Kelas 5 - MI GUPPI Rakitan - Tahun Pelajaran 2024/2025

Pada Ramadhan tahun ini, kami kembali mengadakan lomba membuat kaligrafi. Kali ini, ketentuannya adalah membuat kaligrafi dari salah satu surah dalam Al-Quran, yaitu Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas. Ini adalah hasil karya kelas 5 yang sempat kuabadikan dalam foto. Kuunggah di sini sebagai kenang-kenangan.  Hasilnya memang tidak terlalu bagus, selain karena memang jarang latihan, waktu pembuatannya juga mepet sekali dengan keharusan memilih salah satu surat yang untuk dibuat kaligrafi sebenarnya terbilang cukup panjang untuk kelas 5. Tapi, ini sudah lumayan, kok. 

Karya Fotografi Kelas 5 MI GUPPI Rakitan

Melihat foto ini jiwa bolangku terusik. Bisa menyaksikan pemandangan seperti dalam foto ini secara langsung pasti sangat mendamaikan pikiran. Kapan, ya? Karya Fotografi Kelas 5           Ada satu mapel baru buat kelas 5 tahun ini, yaitu informatika. Materinya berkaitan dengan algoritma, software komputer, penalaran, editing foto dan video, dan lain sebagainya. Aku menyambut baik adanya mata pelajaran baru ini. Dari materi-materi itu aku pilih yang barangkali lebih dekat dengan dunia siswa, yaitu editing foto dan video. Aku memberikan tugas pertama buat mereka untuk mengambil foto apa saja yang menurut mereka indah dan pantas dibagikan. Beberapa siswa berinisiatif mengedit foto yang mereka ambil. Itu bagus dan memang itu tujuan awalku memberi tugas ini. Ini adalah hasil tugas mereka: Bunga putih dengan latar belakang tanaman lain. Komposisinya lumayan bagus. Namun, jika yang ingin ditampilkan atau ditonjolkan adalah bagian bunganya, alangkah baiknya j...

Tutorial Membaca Nilai Rapor

"Nilai rapor tak lagi mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nilai rapor adalah nilai yang sudah dikatrol" Kalau kamu malas belajar, bodoh, jarang berangkat sekolah, tak pernah mengerjakan tugas dari gurumu, sering bikin ulah di sekolah, dan mengerjakan ujian asal-asalan, siap-siaplah terkejut dengan nilai rapormu. Mungkin kamu mengira nilai rapormu jelek semua, bahkan mungkin kamu mengira tidak akan naik kelas. Eiitss.... Kamu akan terkejut. Itu semua tak akan terjadi. Percayalah! Rapor zaman dulu ada nilai merah. Nilai merah berarti kemampuan anak kurang memadai. Zaman dulu hal seperti ini wajar saja. Sekarang, saat aku jadi guru, rupanya tak ada lagi nilai merah. Semua siswa "harus" diberi nilai di atas KKM, meskipun nyatanya ada siswa yang benar-benar tak layak dapat nilai di atas KKM. Nilai rapor tak lagi mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nilai rapor adalah nilai ya...