Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Unduh Buku Guru Mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 1 SD

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mempunyai tugas penyiapan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan kurikulum serta pengembangan, pembinaan, dan pengawasan sistem perbukuan.  Pada tahun 2020, Pusat Kurikulum dan Perbukuan mengembangkan kurikulum beserta buku teks pelajaran (buku teks utama) yang mengusung semangat merdeka belajar.  Adapun kebijakan pengembangan kurikulum ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 958/P/2020 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.  Kurikulum ini memberikan keleluasan bagi satuan pendidikan dan guru untuk mengembangkan potensinya serta keleluasan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan perkembangannya. Untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum tersebut, diperlukan penyedia...

Unduh Buku Siswa Mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 1 SD

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mempunyai tugas penyiapan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan kurikulum serta pengembangan, pembinaan, dan pengawasan sistem perbukuan.  Pada tahun 2020, Pusat Kurikulum dan Perbukuan mengembangkan kurikulum beserta buku teks pelajaran (buku teks utama) yang mengusung semangat merdeka belajar.  Adapun kebijakan pengembangan kurikulum ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 958/P/2020 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.  Kurikulum ini memberikan keleluasan bagi satuan pendidikan dan guru untuk mengembangkan potensinya serta keleluasan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan perkembangannya.  Untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum tersebut, diperlukan pe...

Guru Generasi Milenial; Buah Kontemplasi dan Interpretasi Tri Winarno yang Patut Disimak

“ Tiap-tiap orang adalah guru, tiap-tiap rumah adalah perguruan .”  – Ki Hadjar Dewantara – Saya tertarik membeli buku mungil ini karena sinopsis di bagian belakang buku: Di era disruptif, guru tidak mungkin mampu bersaing dengan mesin dalam melakukan pekerjaan hafalan, hitungan, maupun pencarian sumber informasi. Mesin tentu lebih efektif melakukan tugas-tugas itu. Lalu peran apa yang dapat dimainkan oleh guru? Pendekatan dalam proses belajar-mengajar seperti apa yang cocok untuk siswa zaman now? Buku Guru Generasi Milenial ini menjawabnya.  Dari petikan sinopsis tersebut saya berharap menemukan contoh-contoh pembelajaran dikelas atau interaksi antara siswa dan guru yang bisa saya jadikan inspirasi untuk kelas saya.  Maklum, saya ini guru. Kalau melihat buku seperti ini, ya, bawaannya pengin langsung beli.  Awalnya, saya mengira akan menemukan tulisan-tulisan berupa pengalaman Tri Winarno dan pandangannya terkait pendidikan sebagai seorang guru, seperti laiknya dal...

Membuang Kemunafikkan Menyemai Kejujuran! Ulasan Buku Botchan Karya Natsume Soseki

Aku telah menjadi guru selama tiga tahun. Meski belum lama, namun waktu tiga tahun cukup bagiku untuk tahu karakter orang-orang di tempatku mengajar, dari karakter guru hingga siswa.  Karakter yang paling tidak kusukai adalah bermuka dua. Ya, di tempatku mengajar ada yang karakternya seperti ini. Orang yang berkarakter seperti ini biasanya suka membicarakan keburukan orang lain dibelakang. Di agamaku perilaku semacam ini disebut gibah.  Kalau sedang bersama si A orang ini akan membicarakan keburukan si B. Kalau sedang bersama si B dia membicarakan keburukan si A. Dari depan dia menampakkan persahabatan. Dari belakang dia bersiap menjatuhkan kita.  Aku pernah bekerja di beberapa tempat dan selalu menemukan orang berkarakter seperti ini. Berhati-hatilah dengan orang seperti ini jika Anda mengenalnya.  Karakter lain yang juga sangat menyebalkan adalah suka melempar kesalahan kepada orang lain. Ini adalah sifat pengecut karena tak mau bertanggung jawab atas tindakannya s...

Cara Mengajari Anak Konsep Kepemilikan Sejak Dini

Anak-anak sering kali membuat keributan yang mengakibatkan orang tua kelabakan, seperti berebut mainan, mencoret-coret tembok, mengotori lantai, mengambil barang milik orang lain tanpa izin, merusak barang yang bukan miliknya, dan masih banyak lagi. Itu semua adalah hal yang wajar dilakukan seorang anak. Jadi, Anda tak perlu panik.  Anak-anak sering melakukan hal-hal tersebut karena mereka belum paham tentang konsep kepemilikan. Dalam pikiran mereka, mereka adalah pusat dunianya sendiri. Mereka belum bisa sepenuhnya membedakan milikku dan miliknya. Semuanya adalah milikku. Begitulah yang anak pikirkan. Wajar kalau anak sering berebut mainan atau sulit diajak berbagi.  Jangan terlalu cepat menilai anak serakah, saat mereka tidak mau berbagi mainan. Jangan terlalu cepat menilai anak sebagai perusak barang, saat mereka merusak barang Anda. Jangan cepat-cepat menilai anak sebagai anak bandel, saat mereka tak mau berhenti mencoret-coret tembok. Mereka melakukannya semata-mata karen...

Menumbuhkan Sikap Tanggung Jawab Sejak Kecil | Caranya?

Gambar: dokumen pribadi Tanggung jawab adalah salah satu hal yang harus diajarkan pada anak-anak sejak mereka kecil.  Mengapa demikian?  Sebab sikap tanggung jawab tidak serta merta muncul saat anak sudah dewasa. Sikap ini perlu ditumbuhkan sejak kecil dengan pembiasaan-pembiasaan yang konsisten. Orang tua perlu bersungguh-sungguh menumbuhkan sikap tanggung jawab pada anaknya.  Secara umum, sikap tanggung jawab adalah kemauan untuk mau melakukan apa yang wajib, pantas, dan perlu dilakukan, dengan penuh kesadaran.  Tanggung jawab juga bisa diartikan sebagai sebuah sikap mau menanggung setiap resiko dari satu perbuatan yang dilakukan.  Dalam bahasa Inggris tanggung jawab (responsibility) berasal dari kata “respons” dan “ability”. “Respons” artinya tanggapan dan “ability” artinya kemampuan. Responsibility bisa diartikan kemampuan menanggapi berbagai hal yang terjadi di sekitar kita atau dengan kata lain kemampuan membuat keputusan yang tepat dalam berbagai situasi ...

Kebohongan-Kebohongan Paling Sering Dilakukan Orangtua di Depan Anaknya

Saya tahu, kita semua pasti pernah berbohong. Mungkin karena terpaksa. Mungkin malah disengaja. Kita juga pasti pernah dibohongi, entah kita sadar atau tidak.  Siapa, sih, yang bisa lepas dari kebohongan? Anak-anak pun sama saja. Mereka tidak lepas dari kebohongan. Mereka sering berbohong pada temannya, menceritakan hal-hal yang tidak mereka alami, menyombongkan hal-hal yang sebenarnya tak mereka punyai, atau menghindari hukuman dengan mengatakan yang tak sebenarnya mereka lakukan.  Saya kira kita sepakat kalau berbohong adalah perbuatan yang tercela. Sebisa mungkin kita menghindarinya. Dan, sebisa mungkin kita mengajari anak-anak untuk tidak berbohong. Banyak hal kita lakukan: menceramahi anak tentang balasan untuk anak yang suka bohong, menakut-nakuti anak, memarahi anak, memotong uang sakunya kalau ketahuan berbohong, dan yang sangat penting adalah memberi teladan.  Yang terakhir saya sebutkan barangkali adalah yang paling sering kita lupakan. Keteladanan. Kita mengaja...

Menjadi Orangtua yang Kompak Mendidik Anak! Caranya?

Gambar: pixabay.com Mendidik anak harus kompak. Jangan sampai mamak bilang “tidak boleh”, eh, si bapak bilang “boleh”.  Contohnya, Tini minta izin ke mamaknya untuk main game online sebentar saja. Mamaknya melarang Tini, sebab sebentar lagi sekolah online akan dimulai. Kalau Tini main game dulu, nanti dia tidak fokus belajar.  Karena sama mamaknya tidak diberi izin, Tini pindah ke bapaknya. Siapa tahu bapaknya mengizinkan. Eh, ternyata benar. Bapaknya mengizinkan Tini main game meskipun dengan embel-embel hanya boleh main sebentar saja.  Kira-kira mana yang bakal Tini pilih? Tentu saja main game online karena sudah dapat izin dari bapaknya. Begitulah anak-anak, kalau dihadapkan pada dua pilihan yang berbeda, mereka cenderung memilih pilihan yang paling menyenangkan. Kalau seperti ini, Tini akan menganggap mamaknya jahat, suka mengekang, dan tidak pengertian, sedangkan bapaknya baik, dan sayang kepadanya.  Anak-anak hingga remaja belum paham benar mana yang patut dila...

Belajar

"Manusia memang makhluk yang sebenarnya suka belajar. Mereka belajar untuk melewati batas-batas kemampuannya agar mampu hidup lebih baik. Hasrat untuk menjadi lebih baik ini menuntun manusia mencapai banyak hal melalui belajar." BELAJAR Dari banyak definisi belajar yang disuguhkan pakar pendidikan, saya dapati satu kata kunci terkait belajar yang paling sering disebut: perubahan. Apa yang berubah? Bisa pengetahuan, keterampilan, dan atau sikap seseorang.  Perubahan yang dimaksud adalah perubahan ke arah yang lebih baik: dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi paham, dari paham menjadi terampil, dari terampil menjadi ahli.  Semakin ahli seseorang terhadap apa yang ia pelajari, maka semakin hal itu menjadi otomatis buatnya. Seorang grand master catur bisa menjalankan bidak caturnya dengan cepat dan terlihat seolah-olah dia tak melakukan kalkulasi. Padahal, itu terjadi karena dia sudah sangat ahli. Kalkulasi terjadi secara otomatis dalam pikirannya.  Barangkali, punc...

Upaya Menyajikan Kedalaman di Era Kecepatan (Ulasan Buku Sesisir Pisang di Surga)

Media cetak punya keterbatasan ruang untuk memuat sebuah tulisan, sementara media daring relatif tidak. Hal ini menjadi keunggulan media daring dibandingkan dengan media cetak.  Kita bisa memuat tulisan-tulisan naratif yang relatif panjang tanpa khawatir kehabisan halaman. Karena tidak dibatasi ruang, media daring memungkinkan media massa menulis hal-hal menarik, yang selama ini luput dari perhatian lantaran dianggap tak memiliki nilai berita yang cukup.  Namun, media daring juga punya jebakannya sendiri: kecepatan waktu. Oryza A. Wirawan menggambarkan hal ini dengan sangat baik pada tulisannya di buku ini, Membekuk Noordin di Jagat Dotcom .  Noordin M. Top adalah gembong teroris yang sangat diburu. Saat ada desas-desus dia berhasil ditangkap, sontak media daring berlomba-lomba menurunkan beritanya secepat mungkin.  Kalah cepat sedikit saja, bisa-bisa berita yang ditayangkan sudah basi. Hal ini menjadikan media daring terkadang mengesampingkan disiplin verifikasi dan...

Menyimak Relasi Bapak-Anak dalam Dunia Kali (Ulasan Buku Dunia Kali Karya Puthut EA)

Buku Dunia Kali ini menarik untuk disimak. Buku ini masuk dalam kategori parenting. Meski demikian, buku ini berbeda dengan buku-buku parenting lain. Buku parenting pada umumnya mencoba menawarkan satu rumusan atau metode tertentu untuk membentuk anak-anak sesuai idealisme orang dewasa.  Dunia Kali berbeda. Di dalamnya tak ada rumusan, kiat-kiat, atau teori-teori tentang pengasuhan anak. Yang ada adalah catatan-catatan seorang bapak (Puthut EA) tentang tumbuh kembang anaknya (Kali) sejak usia kurang lebih tiga hingga lima tahun.  Seperti yang ditulis Roem Topatimasang dalam pengantar buku ini, Puthut EA tidak terjebak memberi petuah-petuah atau nasehat-nasehat harus begini, harus begitu. Puthut EA hanya berbagi kisah lewat catatan-catatannya.  Catatan-catatan dalam buku ini adalah interaksi sehari-hari antara bapak dengan anaknya. Tingkah polah kali yang terekam dalam catatan bapaknya ada yang membuat saya terhibur, kadang membuat saya terharu, dan ada pula yang membuat s...

Menyelami Sisi Kelam Manusia dalam 7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe

Edgar Allan Poe ialah seorang penulis asal Amerika yang karya-karyanya bernuansa horor dan teror. Ia percaya bahwa teror adalah bagian dari hidup manusia, sehingga sah-sah saja menjadi sastra. Karya-karyanya yang bernuansa teror, bisa dikatakan gelap, menjadi warna baru di dunia sastra Amerika yang kala itu dikuasai genre romantik. Buku ini berisi 7 cerita karangan Edgar Allan Poe yang sulit dilupakan setelah membacanya.   Apa yang membuat buku ini menarik ( menurutku) adalah sisi kelam manusia yang coba ditampilkan Poe. Karakter manusia memang tidak sederhana; tidak melulu putih, tidak melulu hitam. Kadang sisi hitam ini ingin menyeruak, namun dihalang-halangi oleh norma dan nilai-nilai. Di sini, Poe tidak mengizinkan itu. Dia tidak menghalang-halangi sisi hitam manusia itu untuk menyeruak ke permukaan. Poe seolah sedang mengajak kita untuk mengupas lapis demi lapis sisi hitam kelam yang lama kita tutup-tutupi. Cerita pertama berjudul Kucing Hitam . Membaca cerita ini kita aka...

Menata Ulang Cara Pikir (Ulasan Buku Dasar-Dasar Logika)

Hari ini, saya menyelesaikan membaca buku Dasar-Dasar Logika yang ditulis Eugenius Sumaryono. Meski buku ini tergolong tipis, saya butuh waktu tiga hari untuk menyelesaikannya. Hal ini karena saya mengulang-ulang apa yang saya baca supaya memahami isinya. Sumaryono mengawali pembahasan dalam bukunya dengan mengungkapkan berbagai fenomena sesat pikir. Ada tigabelas fenomena sesat pikir yang diungkapkannya dalam pendahuluan di buku ini. Ternyata banyak juga, pikir saya. Jangan-jangan selama ini, saya sering sesat pikir. Karena saya sering menulis, saya jadi lebih tertarik dengan fenomena-fenomena sesat pikir ini. Pasalnya, ini erat kaitannya dengan argumen. Barangkali, lewat tulisan-tulisan saya, saya mengemukakan argumentasi yang dihasilkan dari pemikiran yang sesat. Wkwk. Di bagian pembuka buku ini, saya berharap penulis menyajikan banyak contoh dari kehidupan nyata terkait fenomena sesat pikir. Tapi, rupanya tidak. Hal ini membuat rasanya buku ini jadi sangat berat. Otak saya ...