Langsung ke konten utama

Dari Komik Neraka ke George Orwell: Cerita Kecil dari Sudut Kelas

Ternyata hanya dalam waktu sekitar satu minggu sudah selesai. Dari sini aku belajar bahwa lebih baik tidak mendikte selera bacaan mereka. Yang penting berusaha menyediakan buku-buku buat mereka sambil tetap membimbing mereka.

Cara Tak Biasa Menumbuhkan Minat Baca di Sekolah

                Minat membaca di Indonesia adalah salah satu yang terburuk di dunia. Diperkirakan dari 1.000 orang hanya satu atau dua orang saja yang gemar membaca.

                Sebagai guru yang tentu saja pernah menjadi siswa, aku tak heran. Saat aku masih di sekolah dasar tak ada buku-buku yang menarik untuk dibaca. Saat di SMP dan SMA pun kondisinya tak jauh beda. Perpustakaan sekolah didominasi buku-buku pelajaran yang membosankan. Ya, walhasil banyak siswa yang tak suka membaca.

                Beberapa bulan lalu aku lihat siswa-siswaku sedang membaca buku. Buku itu tipis bergambar manusia yang sedang disiksa di neraka. Sama seperti bacaanku dulu. Haha.

                Aku mulai suka membaca sejak pertengahan masa SMA. Aku membaca buku-buku di perpustakaan daerah. Setelah kuliah aku mulai rajin membeli buku. Buku matkul, buku cerita, novel, ensiklopedi, dlsb. Buku itu lama kusimpan di rak buku. Kubaca sekali selanjutnya tak tersentuh lagi. Banyak juga yang belum kubaca.

                Saat melihat anak-anakku sedang membaca komik siksa neraka itu, aku terpikir untuk membawa buku-bukuku ke sekolahan. Di pojok kelasku ada rak buku yang kosong melompong dan sepertinya bagus jika kutaruh di sana buku-bukuku. Kupilih buku yang kira-kira cocok untuk anak-anakku.

                Aku masuk kelas sambil membawa beberapa kardus berisi buku-buku. Anak-anak kelihatannya penasaran. Kukeluarkan dan kuminta mereka menatanya di rak buku. Satu dua anak bertanya apakah buku-buku itu boleh mereka baca dan pinjam. Tentu saja boleh karena memang itulah tujuanku.

                Aku meminta mereka membaca buku-buku itu minimal 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Sekitar dua minggu berlalu mereka masih semangat membaca buku-buku itu. Setelah itu antusiasme mereka membaca buku turun lagi. Saat kutanya mengapa, beberapa menjawab: buku yang bagus sudah dibaca tinggal yang jelek-jelek.

                Aku berpikir bagaimana supaya mereka tetap semangat membaca. Kubeli buku-buku bekas yang murah: komik, novel, ensiklopedi, dll. Ada juga beberapa yang baru. Beberapa ada yang mereka sukai, banyak juga yang tidak. Yang tidak disukai lebih banyak. Maklumlah buku murah bekas pula.

                Karena beli buku langsung seperti itu tidak terlalu efektif, aku tawarkan kepada mereka untuk request buku yang mereka ingin baca dan nantinya aku yang membelikan. Setiap dua minggu aku membeli satu buku sesuai yang anak-anakku minta pakai dana pribadiku yang terbatas.

                Lama-lama anak yang request semakin banyak hingga deretan judul buku mengantri untuk kubeli. Karena sumber danaku terbatas, maka yang tadinya dua minggu sekali aku beli buku, kini hanya satu bulan sekali. Sebulan sekali satu anak dapat membaca buku yang ingin mereka baca.

                Namun ini pun tak bertahan lama. Aku hanya guru honorer yang kadang-kadang dapat gaji tiga bulan sekali. Anak-anak menanyakan terus apakah buku yang mereka request sudah datang atau belum. Aku senang tentu saja. Tapi sekaligus bingung menjawabnya.

                Aku berpikir bagaimana jika buku-buku yang masih ada di rumahku yang aku anggap tak cocok dengan mereka ternyata malah mereka sukai.

                Aku bawa beberapa di antaranya: O karya Eka Kurniawan, Animal Farm karya George Orwell, Moby Dick, The Old Man and The Sea, Orang-Orang Proyek, dll. Aku taruh mereka di meja kerjaku. Kubiarkan di sana begitu saja.

                Beberapa hari kemudian salah seorang siswa menanyakan buku-buku itu apakah boleh dipinjam atau tidak. Kubiarkan dia pilih yang menurutnya bagus. Dia pilih O karya Eka Kurniawan. Aku bilang padanya, kalau sampai 10 halaman kamu merasa buku itu membosankan jangan lanjutkan membacanya. Dia baca buku itu saat istirahat menjelang solat dzuhur, katanya bagus dan akan dia lanjutkan membaca di rumah.

                Biasanya aku hanya memberi jatah waktu pinjam tiga hari, tapi karena buku itu cukup tebal aku beri dia waktu dua minggu.

                Ternyata hanya dalam waktu sekitar satu minggu sudah selesai. Dari sini aku belajar bahwa lebih baik tidak mendikte selera bacaan mereka. Yang penting berusaha menyediakan buku-buku buat mereka sambil tetap membimbing mereka.

                Anak-anak yang request buku semakin banyak. Awalnya hanya di kelasku saja, lama-lama kelas lain ikut-ikutan request. Aku bingung harus bagaimana menyediakan buku-buku yang direquest itu. Untunglah ada sebuah solusi. Aku ditunjuk jadi bendahara BOS di sekolahku. Aku bisa alokasikan sebagian dana BOS untuk beli buku bacaan buat anak-anak. Kalau kepala madrasah menolak usulan alokasiku untuk beli buku bacaan, aku tinggal mengundurkan diri saja. Lagi pula gak ada yang mau jadi bendahara BOS selain aku. Hahaha

                Saat ini kulihat sudah beberapa anak yang mulai rutin membaca. Ada anak yang untuk pertama kalinya menamatkan sebuah novel. Ada yang sudah beberapa kali menamatkan komik berseri. Ada pula yang berhenti di tengah jalan.

                Aku selalu bilang pada mereka, di dunia ini ada berjuta-juta buku, kalau sebuah buku tidak enak dibaca, dan kalian mengantuk saat membacanya, bukan berarti bahwa kalian itu malas baca buku. Singkirkan saja buku itu dan cari buku lain yang enak dibaca.

                "Kalau buku pelajaran gimana, Pak?"

                Singkirkan saja! 

---------------------------

Artikel lain di Gurumulang:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas dan Materi Kalimat Tanggapan dan Saran; Materi Bahasa Indonesia Kelas 5; Kurikulum Merdeka

Sumber gambar: Kompasiana.com "Semoga dengan belajar tanggapan dan saran, kamu menjadi lebih bijaksana dalam bermain media sosial seperti tik-tok, quora, facebook, instagram, x, dan lain-lain. Mengenal Kalimat Tanggapan Pernahkah kamu berkomentar di media sosial? Berkomentar di media sosial merupakan bentuk tanggapan. Pelajaran kita kali ini bertujuan agar kalian semakin bijaksana dalam bermain media sosial, tidak asal komentar, menghargai pendapat orang lain, dan terhindar dari berita bohong alias hoax. Ok, langsung saja! Kalimat tanggapan bisa diartikan sebagai reaksi yang kita berikan terhadap suatu peristiwa atau suatu hal dalam bentuk kalimat. Kamu bisa memberikan tanggapan berupa dukungan, persetujuan, bahkan penolakan. Kamu juga bisa mengungkapkan perasaanmu sebagai bentuk tanggapan. Perhatikan Hal-hal Ini Untuk memberikan tanggapan ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Kesantunan . Ketika memberikan tanggapan, pastikan bahasa yang kamu gunakan santun...

Memahami Makna Imbuhan Ter- Dalam Bacaan; Materi Bahasa Indonesia Kelas 5 Kurikulum Merdeka

Manfaat kita belajar mengenai imbuhan ter- adalah agar kita semakin baik dalam berkomunikasi. Komunikasi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua manusia tak bisa hidup tanpa berkomunikasi karena manusia adalah makhluk sosial. Tujuan Belajar Tujuan kita belajar kali ini adalah untuk mengetahui apa saja makna atau fungsi dari imbuhan ter- dalam sebuah kalimat. Selain itu, tujuan kita belajar kali ini adalah agar kita mampu menggunakan imbuhan ter- dengan benar. Manfaat kita belajar mengenai imbuhan ter- adalah a gar kita semakin baik dalam berkomunikasi. Komunikasi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua manusia tak bisa hidup tanpa berkomunikasi karena manusia adalah makhluk sosial. Semakin baik kamu berkomunikasi semakin terlihat bahwa kamu orang yang berwawasan luas. Maka dari itu, pelajari materi kali ini dengan sungguh-sungguh, ya! Mengenal Imbuhan Imbuhan merupakan bunyi tambahan yang disisipkan pada sebuah kata, baik pada awal, tengah, akhir, atau awal d...

Teks Deskripsi - Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 - Fase D

TEKS DESKRIPSI Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan sangat sering menemukan teks deskripsi. Misalnya, saat kita berbelanja secara online, kita sering menemukan teks deskripsi dalam sebuah produk. Penjual perlu mendeskripsikan produknya dengan jelas agar pembeli dapat memilih barang yang mereka butuhkan dengan tepat. Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari tentang teks deskripsi. Bacalah materi berikut ini dengan saksama! Tanyakan kepada gurumu jika ada bagian yang sulit kamu pahami! Mengapa Kamu Perlu Mempelajari Teks Deskripsi? Adalah sebuah kekonyolan jika kamu mempelajari sesuatu tanpa tahu manfaatnya apa. Tapi, kekonyolan ini pun terkadang masih lebih baik dari pada tidak mempelajari apapun dalam hidupmu. Kalau kamu tahu apa manfaat mempelajari sesuatu, kamu bisa memutuskan akan mempelajarinya dengan tekun atau tidak sama sekali. Maka dari itu, mari kita bahas terlebih dahulu apa saja manfaat mempelajari teks deskripsi. Beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh dengan...

Materi PPT Garis dan Sudut Matematika Kelas 4

  Assalamualaikum, bapak/ibu guru semuanya.  Kali ini guru mulang.com akan membagikan materi presentasi garis dan sudut dalam bentuk PPT.  Garis dan sudut merupakan salah satu materi yang menjadi dasar untuk mempelajari materi-materi geometri yang lain. Garis adalah rangkaian titik-titik yang saling terhubung. Sedangkan sudut adalah wilayah yang terbentuk dari dua buah garis lurus yang saling berpotongan.  Siswa yang mengetahui konsep garis dan sudut akan sangat terbantu dalam materi bangun datar maupun bangun ruang yang mulai diajarkan pada kelas 4 SD.  Untuk itu bapak/ibu, tentu kita tak mau anak-anak didik kita sampai gagal paham apa yang dimaksud garis dan apa yang dimaksud sudut. Nah, kali ini kami bagikan materi garis dan sudut dalam bentuk ppt interaktif.  Dalam materi yang kami bagikan kali ini, ada soal-soal interaktif di dalamnya yang bisa dikerjakan bersama-sama ketika mempelajari garis dan sudut.  Baiklah, tak perlu berlama-lama lagi, berik...

Memanfaatkan Buku "Seandainya Saya Wartawan Tempo" Sebagai Bahan Refleksi Seorang Guru

"Kalau dipikir-pikir, ada persamaan antara wartawan dengan guru. Sama-sama mendidik. Wartawan mendidik masyarakat melalui tulisan-tulisannya. Sementara guru mendidik siswa melalui pembelajarannya." Buat apa seorang guru membaca buku “Seandainya Saya Wartawan Tempo”? Guru tak bertugas menulis berita. Jadi, buat apa? Saya lupa kapan membeli buku tipis ini. Saya menemukannya setelah sekian lama berada di tumpukan buku-buku yang tak terbaca dan tak terurus. Saya mengumpulkan semua buku yang ada kaitannya dengan bahasa Indonesia. Hasilnya banyak didominasi buku-buku kuliah. Ada kamus bahasa Indonesia yang sudah robek, esai-esai bahasa, dan buku ini. Di antara buku-buku yang saya kumpulkan, saya memilih membaca buku ini. Mungkin karena buku ini lebih tipis dari buku-buku lain. Isinya hanya 96 halaman. Buku ini sebenarnya dicetak sebagai bahan pendidikan bagi para wartawan yang bekerja di majalah Tempo, terutama dalam menulis dan menyusun berita bentuk feature . Demi manfaat yang le...

13 Rekomendasi Film Inspiratif Untuk Anak-Anak; Cocok Untuk Mengisi Liburan Sekolah

"Film ini bercerita tentang seorang alien rindu kampung halaman yang mendaratkan pesawat ruang angkasanya di dekat Hutan Afrika yang penuh warna. Teman-teman hewan barunya perlu membawanya kembali ke kapalnya dan mengajarinya tentang persahabatan dan kesenangan sebelum ayahnya yang Penakluk Luar Angkasa dapat mengambil alih planet bumi ini." -- Jungle Beat: The Movie -- 13 Film Inspiratif Dalam dan Luar Negeri           Untuk mengisi kegiatan selama pesantren kilat di madrasah, aku ditugasi mengunduh film yang cocok untuk anak-anak MI. Kelas 1 dan 2 direncanakan menonton pada hari Senin, sedangkan kelas 3 hingga 6 pada hari Selasa. Aku dapat tugas mencari film untuk kelas 3 hingga 6. Agak susah mencari film untuk kelas 3 hingga 6 karena kriteria yang diberikan kepala sekolah adalah harus inspiratif.           Masalahnya, anak-anak sekarang mudah sekali bosan. Mereka terbiasa menikmati video-video pendek yang sangat menarik de...

Kaligrafi Karya Kelas 5 - MI GUPPI Rakitan - Tahun Pelajaran 2024/2025

Pada Ramadhan tahun ini, kami kembali mengadakan lomba membuat kaligrafi. Kali ini, ketentuannya adalah membuat kaligrafi dari salah satu surah dalam Al-Quran, yaitu Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas. Ini adalah hasil karya kelas 5 yang sempat kuabadikan dalam foto. Kuunggah di sini sebagai kenang-kenangan.  Hasilnya memang tidak terlalu bagus, selain karena memang jarang latihan, waktu pembuatannya juga mepet sekali dengan keharusan memilih salah satu surat yang untuk dibuat kaligrafi sebenarnya terbilang cukup panjang untuk kelas 5. Tapi, ini sudah lumayan, kok. 

Tutorial Membaca Nilai Rapor

"Nilai rapor tak lagi mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nilai rapor adalah nilai yang sudah dikatrol" Kalau kamu malas belajar, bodoh, jarang berangkat sekolah, tak pernah mengerjakan tugas dari gurumu, sering bikin ulah di sekolah, dan mengerjakan ujian asal-asalan, siap-siaplah terkejut dengan nilai rapormu. Mungkin kamu mengira nilai rapormu jelek semua, bahkan mungkin kamu mengira tidak akan naik kelas. Eiitss.... Kamu akan terkejut. Itu semua tak akan terjadi. Percayalah! Rapor zaman dulu ada nilai merah. Nilai merah berarti kemampuan anak kurang memadai. Zaman dulu hal seperti ini wajar saja. Sekarang, saat aku jadi guru, rupanya tak ada lagi nilai merah. Semua siswa "harus" diberi nilai di atas KKM, meskipun nyatanya ada siswa yang benar-benar tak layak dapat nilai di atas KKM. Nilai rapor tak lagi mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nilai rapor adalah nilai ya...

Karya Fotografi Kelas 5 MI GUPPI Rakitan

Melihat foto ini jiwa bolangku terusik. Bisa menyaksikan pemandangan seperti dalam foto ini secara langsung pasti sangat mendamaikan pikiran. Kapan, ya? Karya Fotografi Kelas 5           Ada satu mapel baru buat kelas 5 tahun ini, yaitu informatika. Materinya berkaitan dengan algoritma, software komputer, penalaran, editing foto dan video, dan lain sebagainya. Aku menyambut baik adanya mata pelajaran baru ini. Dari materi-materi itu aku pilih yang barangkali lebih dekat dengan dunia siswa, yaitu editing foto dan video. Aku memberikan tugas pertama buat mereka untuk mengambil foto apa saja yang menurut mereka indah dan pantas dibagikan. Beberapa siswa berinisiatif mengedit foto yang mereka ambil. Itu bagus dan memang itu tujuan awalku memberi tugas ini. Ini adalah hasil tugas mereka: Bunga putih dengan latar belakang tanaman lain. Komposisinya lumayan bagus. Namun, jika yang ingin ditampilkan atau ditonjolkan adalah bagian bunganya, alangkah baiknya j...

Tidak Ada Anak Bodoh di Dunia Ini

" Mencintai anak-anak tidaklah cukup, yang juga penting adalah membuat anak-anak menyadari bahwa mereka dicintai orangtuanya ." - St. John Bosco - Tidak ada anak bodoh. Mereka yang kamu anggap bodoh sebenarnya hanya anak-anak yang kurang beruntung. Aku tak tahu ini naif atau tidak. Menurutku semua anak pada dasarnya cerdas dan baik. Tak ada anak bodoh. Tak ada anak jahat. Dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (1983), Howard Gardner mengidentifikasi setidaknya delapan kecerdasan berbeda yang digunakan manusia untuk bertahan hidup, berkembang, dan membangun peradaban. Kecerdasan yang dimaksud yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logika-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik-jasmani, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalistik. Setidak-tidaknya anak-anak pasti memiliki salah satu dari delapan kecerdasan tersebut sebagai bekal tumbuh kembangnya. Bekal unik inilah yang harus dima...