Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

Siapa Menanam Akan Memetik Hasilnya, Benarkah?

  "Bagaimana dengan orang-orang yang telah berbuat baik, namun yang mereka terima justru cacian, hinaan, dan kebencian? Apakah hukum tabur-tuai tidak berlaku bagi mereka?" KONSEP HUKUM TABUR-TUAI Siapa yang tak tahu hukum tabur-tuai? Mungkin semua orang tahu. Siapa yang menabur benih ia akan menuai hasilnya (Galatia 6:7). Petani yang menabur benih padi di sawahnya, kelak menuai padi di sana. Kabar baiknya, hukum tabur-tuai ini tidak hanya berlaku untuk petani saja. Hukum tabur-tuai ini berlaku untuk semua orang dalam segala aspek kehidupan. Siapa menabur kebencian, ia memanen kebencian. Siapa menabur kedamaian, ia memanen kedamaian. Bagaimana dengan orang-orang yang telah berbuat baik, namun yang mereka terima justru cacian, hinaan, dan kebencian? Apakah hukum tabur-tuai tidak berlaku bagi mereka? Perlu disadari bahwa apa yang kita tabur belum tentu saat ini juga, atau besok, atau lusa dapat kita petik hasilnya. Seperti Rasul kita, beliau menabur kebaikan dan kedamaia...

Nilai Benar-Salah Kadang Tak Pasti; Menyimak Dialog Arjuna-Kresna dalam Bhagawad Gita

"Wayang adalah simbol kehidupan manusia. Bahkan merupakan bayangan dari kemanusiaan itu sendiri. Manusia yang apa adanya, yang tidak sekadar "hitam-putih”. Manusia yang tidak sempurna, manusia yang penuh cacat, namun tetap giat dalam menggeliat untuk mencapai harapan dan cita-citanya, sembari terus bergulat dalam kebenaran dan dosa-dosa."  Ulasan Buku Bhagawad Gita Karya Heru HS Buku tipis yang kubaca pada waktu setelah sahur ini, menceritakan penggalan episode dari epos besar Mahabarata yaitu perang Bharata Yudha, lebih khusus lagi saat-saat sebelum perang itu meletus. Perang ini terjadi akibat Kurawa mengingkari janjinya menyerahkan kembali Indraprasta kepada Pandawa. Setelah Pandawa hidup di belantara hutan selama duabelas tahun dalam pengasingan dan satu tahun dalam penyamaran, Kurawa tak kunjung menepati janjinya meski sudah ditagih berkali-kali.    Pihak Pandawa berkeyakinan bahwa jalan satu-satunya untuk mendapatkan kembali Indraprasta adalah merebutnya melalui ...

Mitos Penjajahan dan Mitos Kemerdekaan di Indonesia

Hitungan G.J. Resink, kita hanya pernah dijajah Belanda kurang lebih 40 tahun, tapi itu pun tak seluas wilayah Republik Indonesia saat ini. Memang Belanda berupaya menjajah kita selama 350 tahun. Namun, upaya itu tak pernah benar-benar berhasil. Belanda hanya menguasai sebagian wilayah Nusantara saja. Tak pernah sepenuhnya. Ulasan Buku Bukan 350 Tahun Dijajah Karya G.J. Resink Saat sekolah dulu, saya sering dengar bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun. Lama sekali, pikir saya kala itu sedikit takjub bercampur heran. Saya heran sebab dari cerita orang-orang tua, Indonesia dahulu kala tak kekurangan orang -orang sakti mandraguna. Mengapa bisa dijajah selama itu jika memang Indonesia punya banyak orang-orang sakti mandraguna? Jawabannya , tentu saja karena orang-orang sakti itu hanya lah mitos. Dan, ternyata 350 tahun dijajah Belanda juga hanyalah mitos. Sudah dari dulu orang-orang Indonesia gemar sekali dengan mitos. Mungkin itulah mengapa , meski Indonesia sudah me...