Langsung ke konten utama

Ketika Dinding Penjara Menjadi Cermin Jiwa

Penjara adalah dunia yang berbeda dari dunia luar secara umum. Apa yang dianggap tak layak dan tak bernilai di dunia luar ternyata sangat layak dan bernilai tinggi di dalam penjara. Misalnya, sobekan kain dapat dijual dan pasti ada saja yang mau membelinya.
Ulasan Buku Rumah Mati di Siberia Karya F.M. Destojewski

Penjara adalah lingkungan yang sangat asing buat saya. Tak pernah sekalipun saya masuk ke dalamnya. Pengetahuan tentang penjara hanya saya dapat dari film-film yang pernah saya tonton. Namun, pengetahuan dari film sering kali dangkal dan terdistorsi. Itulah sebabnya buku yang mengisahkan kehidupan di penjara berjudul Rumah Mati di Siberia ini sangat menarik hati saya.

Buku ini penuh tragedi, kerasnya hidup di penjara, kesedihan, dan keputusasaan. Inilah kisah tentang neraka dunia. Namun, dalam neraka dunia ini pula kita bisa menemukan bagaimana harapan mendorong manusia untuk tetap hidup meski harus melalui hari-hari yang keras di bawah hilangnya kemerdekaan diri. Neraka dunia inilah yang justru mengungkap sisi-sisi kemanusiaan yang sering kali tersembunyi di balik topeng. Inilah potret kemanusiaan yang sangat menyentuh, lengkap, dan dalam.

Buku ini mengisahkan seorang bangsawan bernama Alexander Petrowitsj yang masuk penjara bukan karena kesalahannya. Sebenarnya, Petrowitsj tidak begitu banyak dikisahkan. Ia lebih sering menjadi narator yang menceritakan kisah orang-orang yang tinggal bersamanya di dalam penjara. Buku ini semacam hasil pengamatannya terhadap orang-orang yang dibuang ke dalam penjara. Namun, lewat cerita-cerita yang disampaikannya, kita juga bisa mengetahui pemikiran dan karakter Petrowitsj.

Karena Petrowitsj menjadi naratornya, mari kita bahas dia terlebih dahulu. Hukuman penjara Petrowitsj sebenarnya tak begitu lama jika dibandingkan dengan narapidana lain. Ia dihukum empat tahun penjara, sementara banyak narapidana lain dipenjara hingga sepuluh, dua puluh, bahkan seumur hidup.

Yang menarik dari karakter Petrowitsj adalah perubahannya. Semula ia begitu menderita ketika pertama kali masuk penjara. Maklum, ia seorang bangsawan. Ia diseret dari kehidupan mewah yang menyenangkan masuk dalam kerja paksa di penjara yang sangat melelahkan. Lama-kelamaan, kerja paksa yang melelahkan ini dapat diterimanya dan terkadang ia senang pula melakukannya.

Yang paling membuat Petrowitsj menderita bukanlah kerja paksa, melainkan statusnya sebagai seorang bangsawan. Ia tak diterima di lingkungan barunya yang sebagian besar dihuni rakyat jelata dan para penyamun, hanya karena ia seorang bangsawan. Ia dikucilkan. Perasaan tak diterima inilah yang justru paling menyiksanya sepanjang empat tahun di penjara.

Saat pertama kali masuk penjara, Petrowitsj memang tak berencana bergaul dengan orang-orang di penjara. Sebagai seorang bangsawan, sungguh tak tertahankan jika harus bergaul dengan rakyat jelata yang sekaligus adalah para bajingan. Namun, kesepian dan rasa ingin diterima orang lain telah mengubahnya. Ia sampai pernah membenci statusnya sebagai seorang bangsawan dan berharap orang-orang di penjara menganggapnya rakyat jelata. Ia mulai memandang manusia sebagai manusia, bukan dengan kasta atau status tertentu. Dari sinilah, ia kemudian mulai mengamati dan mendalami karakter orang-orang di penjara tanpa peduli seperti apa statusnya. Pendeknya, ia mengamati manusia dengan segala kompleksitasnya.

Lewat pengamatannya inilah kita bisa menemukan karakter-karakter unik manusia. Ada seorang bangsawan yang tak peduli di mana ia tinggal, ada seorang penipu yang tetap menipu meskipun ia di dalam penjara, ada seorang yang bermental pelayan yang hidupnya sepenuhnya mencari tuan untuk ia layani, ada pemuda yang sangat tegar, ada seorang tua yang sangat saleh, ada yang dihukum seumur hidup namun tetap mengangan-angankan kebebasan, ada seorang penjilat, ada seorang yang berketetapan hati, ada petani yang difitnah, dan masih banyak lagi. Satu yang menjadi penyama mereka adalah kerinduan terhadap kemerdekaan.

Lewat pengamatannya, Petrowitsj menyimpulkan bahwa kemampuan manusia yang sangat spesial adalah kemampuan mereka untuk beradaptasi. Ia menyadari hal ini saat mengenang masa-masa yang ia lalui di penjara selama empat tahun. Di tahun pertama penderitaannya begitu tak tertahankan sehingga ia menyangka tak akan sanggup menjalaninya lebih dari itu. Namun, ternyata di tahun-tahun berikutnya semuanya terasa biasa-biasa saja. Yang diceritakannya dalam buku ini bahkan hanya tahun-tahun pertamanya di penjara dan beberapa momen menjelang kebebasannya. Sementara itu, tahun-tahun keduanya bahkan mendekati kebebasannya ia anggap sebagai hari-hari biasa yang sepenuhnya telah membuatnya beradaptasi.

Lewat penggambaran dan penceritaan tokoh-tokoh dalam buku ini, yang tentunya banyak diisi para narapidana, kita bisa membayangkan seperti apa kehidupan di dalam penjara. Penjara adalah dunia yang berbeda dari dunia luar secara umum. Apa yang dianggap tak layak dan tak bernilai di dunia luar ternyata sangat layak dan bernilai tinggi di dalam penjara. Misalnya, sobekan kain dapat dijual dan pasti ada saja yang mau membelinya.

Penjara tak melulu berisi orang-orang yang suram, bajingan, atau penyamun. Di dalamnya juga ada orang-orang baik yang masuk penjara karena terfitnah, cendekiawan, tahanan politik, bahkan seniman. Itulah mengapa penjara tak melulu suram. Ada juga keceriaan di sana dan perjuangan. Kita dapat menemukan kebaikan bahkan di tempat berkumpulnya orang-orang jahat sekalipun.

Orang-orang di sana juga memiliki pekerjaan yang terkadang membuat mereka mendapatkan uang. Ada yang menjadi koki penjara. Ada yang menjadi tukang cukur. Ada yang menyelundupkan anggur. Para penjaga penjara membiarkan mereka karena beranggapan bahwa para narapidana memang seharusnya demikian agar mereka tidak stres dan kehilangan harapan. Sesekali, mereka bahkan dibiarkan berdebat, saling mencaci, hingga akhirnya berkelahi. Semua itu semata-mata agar emosi-emosi negatif tidak menumpuk dalam jiwa mereka yang suatu saat mungkin bisa meledak dengan hebatnya.

Tentu saja ada cerita tentang orang-orang yang mencoba melarikan diri, atau yang oleh para narapidana disebut sebagai orang-orang yang ingin "mengubah nasib" mereka. Dari cerita tentang upaya melarikan diri, saya menangkap pesan bahwa manusia bisa terhubung satu dengan yang lainnya meskipun mereka sangat berbeda latar belakang dan sifat-sifatnya. Saat ada seorang narapidana yang mencoba melarikan diri, hampir seluruh narapidana berharap orang itu berhasil kabur dan tak terkejar sehingga ia bisa meraih kebebasannya.

Para narapidana ini akan sibuk berdebat tentang bagaimana orang yang sedang "mengubah nasib" melakukan pelariannya, jalur mana yang akan ditempuh, di mana akan bersembunyi, bagaimana akan mendapatkan makan, dan sebagainya seolah-olah mereka sendirilah yang sedang "mengubah nasib" di luar sana. Mereka akan sangat bahagia jika orang yang sedang "mengubah nasib" itu berhasil melarikan diri dan sangat kecewa jika orang itu gagal. Para "pengubah nasib" yang gagal akan kehilangan kehormatannya di penjara karena telah dianggap gagal menjadi wakil para narapidana. Di sini kita bisa melihat bagaimana latar belakang dan karakteristik orang yang berbeda-beda dapat saling terhubung satu dengan lainnya karena persamaan nasib dan harapan.

Rumah Mati di Siberia tak hanya menceritakan para narapidana. Buku ini juga menceritakan orang-orang yang bekerja di sana antara lain serdadu kawal, komandan, opsir, koki, sersan mayor, hingga Tuan Mayor. Lewat penggambaran tokoh-tokoh ini kita bisa melihat bagaimana kekuasaan kerap membuat orang lupa diri hingga membuat mereka menjelma seperti iblis atau bahkan menganggap diri sendiri adalah wakil Tuhan di muka bumi. Yang paling parah adalah menganggap diri sendiri sebagai Tuhan seperti yang dilakukan Tuan Mayor.

Selain menceritakan kehidupan dalam penjara, buku Rumah Mati di Siberia ini juga menceritakan sekilas tentang orang-orang yang hidup di luar penjara, tepatnya masyarakat di desa-desa Siberia yang dekat dengan penjara itu. Kita bisa melihat bagaimana pandangan mereka terhadap para narapidana. Alih-alih membenci atau jijik karena para narapidana biasanya adalah seorang bajingan, mereka malah merasa kasihan kepada para narapidana. Mereka menjuluki para narapidana dengan sebutan "orang-orang yang malang" dan sering kali memberi sedekah kepada para narapidana saat sedang melaksanakan kerja paksa di luar penjara. Mereka bahkan kerap mengirimkan sedekahnya langsung ke dalam penjara. Di masyarakat Indonesia, orang yang baru keluar penjara mungkin akan kesulitan mendapat tempat di tengah masyarakat. Berbeda dengan cerita dalam buku ini. Masyarakat di desa-desa Siberia yang dekat dengan penjara ini menerima dengan baik para narapidana yang dibebaskan, bahkan banyak dari mereka yang diterima menjadi guru, salah satunya adalah si narator cerita, Alexander Petrowitsj.

Rumah Mati di Siberia sangat layak menjadi bahan bacaan yang akan mempertebal dan memperkuat rasa kemanusiaan kita. Karakter-karakter di dalamnya dapat membuat kita sadar bahwa manusia adalah makhluk yang sangat kompleks. Tidak ada yang sepenuhnya hitam dan tidak ada yang sepenuhnya putih. Manusia tetap memiliki dua sisi jiwa yang saling bertentangan, yaitu jiwa iblis yang kerap menyeret manusia ke dalam kekejian dan jiwa malaikat yang menuntun manusia ke dalam kebajikan. Dua jiwa ini tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dan itulah yang membuat manusia-manusia di dalam penjara Siberia yang dikisahkan dalam buku ini begitu menarik.

Rumah Mati di Siberia menunjukkan bahwa dinding-dinding penjara tak hanya membatasi gerak tubuh, tetapi juga memantulkan bayangan terdalam jiwa manusia. Di balik jeruji dan kerja paksa, manusia diuji bukan hanya oleh penderitaan, tetapi juga oleh dirinya sendiri: harga diri, harapan, kebencian, kasih sayang, hingga kemampuan untuk berubah. Justru ketika kemerdekaan direnggut, manusia mulai benar-benar melihat siapa dirinya. Penjara menjadi cermin—tempat di mana seseorang bisa mengenali kemanusiaannya dengan lebih jujur dan utuh.

-------------------

Ulasan sastra Rusia lainnya: 

Anak Rakus Bernama Kekuasaan: Catatan dari Cerita Maxim Gorky

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas dan Materi Kalimat Tanggapan dan Saran; Materi Bahasa Indonesia Kelas 5; Kurikulum Merdeka

Sumber gambar: Kompasiana.com "Semoga dengan belajar tanggapan dan saran, kamu menjadi lebih bijaksana dalam bermain media sosial seperti tik-tok, quora, facebook, instagram, x, dan lain-lain. Mengenal Kalimat Tanggapan Pernahkah kamu berkomentar di media sosial? Berkomentar di media sosial merupakan bentuk tanggapan. Pelajaran kita kali ini bertujuan agar kalian semakin bijaksana dalam bermain media sosial, tidak asal komentar, menghargai pendapat orang lain, dan terhindar dari berita bohong alias hoax. Ok, langsung saja! Kalimat tanggapan bisa diartikan sebagai reaksi yang kita berikan terhadap suatu peristiwa atau suatu hal dalam bentuk kalimat. Kamu bisa memberikan tanggapan berupa dukungan, persetujuan, bahkan penolakan. Kamu juga bisa mengungkapkan perasaanmu sebagai bentuk tanggapan. Perhatikan Hal-hal Ini Untuk memberikan tanggapan ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Kesantunan . Ketika memberikan tanggapan, pastikan bahasa yang kamu gunakan santun...

13 Rekomendasi Film Inspiratif Untuk Anak-Anak; Cocok Untuk Mengisi Liburan Sekolah

"Film ini bercerita tentang seorang alien rindu kampung halaman yang mendaratkan pesawat ruang angkasanya di dekat Hutan Afrika yang penuh warna. Teman-teman hewan barunya perlu membawanya kembali ke kapalnya dan mengajarinya tentang persahabatan dan kesenangan sebelum ayahnya yang Penakluk Luar Angkasa dapat mengambil alih planet bumi ini." -- Jungle Beat: The Movie -- 13 Film Inspiratif Dalam dan Luar Negeri           Untuk mengisi kegiatan selama pesantren kilat di madrasah, aku ditugasi mengunduh film yang cocok untuk anak-anak MI. Kelas 1 dan 2 direncanakan menonton pada hari Senin, sedangkan kelas 3 hingga 6 pada hari Selasa. Aku dapat tugas mencari film untuk kelas 3 hingga 6. Agak susah mencari film untuk kelas 3 hingga 6 karena kriteria yang diberikan kepala sekolah adalah harus inspiratif.           Masalahnya, anak-anak sekarang mudah sekali bosan. Mereka terbiasa menikmati video-video pendek yang sangat menarik de...

Memahami Makna Imbuhan Ter- Dalam Bacaan; Materi Bahasa Indonesia Kelas 5 Kurikulum Merdeka

Manfaat kita belajar mengenai imbuhan ter- adalah agar kita semakin baik dalam berkomunikasi. Komunikasi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua manusia tak bisa hidup tanpa berkomunikasi karena manusia adalah makhluk sosial. Tujuan Belajar Tujuan kita belajar kali ini adalah untuk mengetahui apa saja makna atau fungsi dari imbuhan ter- dalam sebuah kalimat. Selain itu, tujuan kita belajar kali ini adalah agar kita mampu menggunakan imbuhan ter- dengan benar. Manfaat kita belajar mengenai imbuhan ter- adalah a gar kita semakin baik dalam berkomunikasi. Komunikasi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua manusia tak bisa hidup tanpa berkomunikasi karena manusia adalah makhluk sosial. Semakin baik kamu berkomunikasi semakin terlihat bahwa kamu orang yang berwawasan luas. Maka dari itu, pelajari materi kali ini dengan sungguh-sungguh, ya! Mengenal Imbuhan Imbuhan merupakan bunyi tambahan yang disisipkan pada sebuah kata, baik pada awal, tengah, akhir, atau awal d...

Soal Ulangan Harian Bahasa Indonesia Kelas 5 BAB 4 Materi Imbuhan, Kalimat Tanggapan, Pantun, dan Pidato

Setiap hari adalah kesempatan baru untuk belajar dan berkembang. Yap! Betul sekali. Kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk belajar dan berkembang agar hidup kita lebih bermakna.  Kali ini, gurumulang membuatkan Soal Ulangan Harian Bahasa Indonesia BAB 4 Materi Imbuhan, Kalimat Tanggapan, Pantun, dan Pidato. Silakan klik tautan berikut untuk mengerjakan soal: 👉 [ KERJAKAN SOAL ] Kamu bisa langsung tahu skor yang kamu dapatkan, lho! Nanti tulis di kolom komentar, ya, skor yang kamu dapatkan. Kamu juga bisa langsung kerjakan soalnya di sini 👇  Memuat… Latihan soal lainnya: Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mapel Bahasa Jawa Kelas 4 Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mapel Bahasa Arab Kelas 4 Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) SKI Kelas 4 Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mapel Bahasa Inggris Kelas 4

Teks Deskripsi - Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 - Fase D

TEKS DESKRIPSI Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan sangat sering menemukan teks deskripsi. Misalnya, saat kita berbelanja secara online, kita sering menemukan teks deskripsi dalam sebuah produk. Penjual perlu mendeskripsikan produknya dengan jelas agar pembeli dapat memilih barang yang mereka butuhkan dengan tepat. Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari tentang teks deskripsi. Bacalah materi berikut ini dengan saksama! Tanyakan kepada gurumu jika ada bagian yang sulit kamu pahami! Mengapa Kamu Perlu Mempelajari Teks Deskripsi? Adalah sebuah kekonyolan jika kamu mempelajari sesuatu tanpa tahu manfaatnya apa. Tapi, kekonyolan ini pun terkadang masih lebih baik dari pada tidak mempelajari apapun dalam hidupmu. Kalau kamu tahu apa manfaat mempelajari sesuatu, kamu bisa memutuskan akan mempelajarinya dengan tekun atau tidak sama sekali. Maka dari itu, mari kita bahas terlebih dahulu apa saja manfaat mempelajari teks deskripsi. Beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh dengan...

Unsur Bahasa dalam Teks Deskripsi: Kata Konkret, Kalimat Perincian, dan Majas Personifikasi

Unsur Bahasa dalam Teks Deskripsi: Kata Konkret, Kalimat Perincian, dan Majas Personifikasi Dalam menulis teks deskripsi , kita tidak hanya perlu memahami struktur dan isi, tetapi juga perlu menggunakan unsur kebahasaan tertentu agar deskripsi menjadi lebih hidup, jelas, dan menarik. Tiga unsur penting yang sering digunakan dalam teks deskripsi adalah: Kata konkret Kalimat perincian Majas personifikasi 1️⃣ Kata Konkret 📌 Pengertian Kata konkret adalah kata yang dapat ditangkap oleh indra manusia : bisa dilihat, didengar, dicium, diraba, atau dirasakan. Kata konkret membuat tulisan menjadi nyata dan mudah dibayangkan . 🔍 Contoh Kata Konkret: Bau harum , warna merah , suara gemericik , pasir halus , langit biru , daun kering ✍️ Contoh Kalimat Deskriptif: Di bawah pohon rindang itu, rumput hijau tumbuh rapat , angin sepoi-sepoi berhembus pelan , dan cahaya matahari menyinari dedaunan . ✔️ Kalimat ini menggunakan kata konkret seperti rumput hijau , angin sepoi...

Materi PPT Garis dan Sudut Matematika Kelas 4

  Assalamualaikum, bapak/ibu guru semuanya.  Kali ini guru mulang.com akan membagikan materi presentasi garis dan sudut dalam bentuk PPT.  Garis dan sudut merupakan salah satu materi yang menjadi dasar untuk mempelajari materi-materi geometri yang lain. Garis adalah rangkaian titik-titik yang saling terhubung. Sedangkan sudut adalah wilayah yang terbentuk dari dua buah garis lurus yang saling berpotongan.  Siswa yang mengetahui konsep garis dan sudut akan sangat terbantu dalam materi bangun datar maupun bangun ruang yang mulai diajarkan pada kelas 4 SD.  Untuk itu bapak/ibu, tentu kita tak mau anak-anak didik kita sampai gagal paham apa yang dimaksud garis dan apa yang dimaksud sudut. Nah, kali ini kami bagikan materi garis dan sudut dalam bentuk ppt interaktif.  Dalam materi yang kami bagikan kali ini, ada soal-soal interaktif di dalamnya yang bisa dikerjakan bersama-sama ketika mempelajari garis dan sudut.  Baiklah, tak perlu berlama-lama lagi, berik...

Eksplorasi Geologi dan Studi Batuan: Siswa Kelas Riset MTs N 2 Banjarnegara Kunjungi Kawasan BRIN Karangsambung

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, MTsN 2 Banjarnegara kembali membuktikan komitmennya dalam membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh, kritis, dan berorientasi pada masa depan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Eksplorasi Geologi dan Studi Batuan: Siswa Kelas Riset MTs N 2 Banjarnegara Kunjungi  Kawasan BRIN Karangsambung  Karangsambung, 12 Juni 2025 — Dalam rangka memperluas wawasan ilmiah dan menumbuhkan semangat riset sejak dini, siswa-siswi kelas Riset MTs Negeri 2 Banjarnegara melaksanakan kegiatan observasi lapangan di kawasan Geodiversitas BRIN Karangsambung, Kebumen. Kegiatan bertajuk "Eksplorasi Geologi dan Studi Batuan di Kawasan Karangsambung" ini merupakan bagian dari program unggulan madrasah dalam mendukung pembelajaran berbasis riset dan pengalaman langsung. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas riset dari jenjang kelas 7 dan 8 dengan didampingi oleh dua guru pembimbing riset IPA, yaitu Ibu Ismi dan Ib...

Memanfaatkan Buku "Seandainya Saya Wartawan Tempo" Sebagai Bahan Refleksi Seorang Guru

"Kalau dipikir-pikir, ada persamaan antara wartawan dengan guru. Sama-sama mendidik. Wartawan mendidik masyarakat melalui tulisan-tulisannya. Sementara guru mendidik siswa melalui pembelajarannya." Buat apa seorang guru membaca buku “Seandainya Saya Wartawan Tempo”? Guru tak bertugas menulis berita. Jadi, buat apa? Saya lupa kapan membeli buku tipis ini. Saya menemukannya setelah sekian lama berada di tumpukan buku-buku yang tak terbaca dan tak terurus. Saya mengumpulkan semua buku yang ada kaitannya dengan bahasa Indonesia. Hasilnya banyak didominasi buku-buku kuliah. Ada kamus bahasa Indonesia yang sudah robek, esai-esai bahasa, dan buku ini. Di antara buku-buku yang saya kumpulkan, saya memilih membaca buku ini. Mungkin karena buku ini lebih tipis dari buku-buku lain. Isinya hanya 96 halaman. Buku ini sebenarnya dicetak sebagai bahan pendidikan bagi para wartawan yang bekerja di majalah Tempo, terutama dalam menulis dan menyusun berita bentuk feature . Demi manfaat yang le...

Tutorial Membaca Nilai Rapor

"Nilai rapor tak lagi mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nilai rapor adalah nilai yang sudah dikatrol" Kalau kamu malas belajar, bodoh, jarang berangkat sekolah, tak pernah mengerjakan tugas dari gurumu, sering bikin ulah di sekolah, dan mengerjakan ujian asal-asalan, siap-siaplah terkejut dengan nilai rapormu. Mungkin kamu mengira nilai rapormu jelek semua, bahkan mungkin kamu mengira tidak akan naik kelas. Eiitss.... Kamu akan terkejut. Itu semua tak akan terjadi. Percayalah! Rapor zaman dulu ada nilai merah. Nilai merah berarti kemampuan anak kurang memadai. Zaman dulu hal seperti ini wajar saja. Sekarang, saat aku jadi guru, rupanya tak ada lagi nilai merah. Semua siswa "harus" diberi nilai di atas KKM, meskipun nyatanya ada siswa yang benar-benar tak layak dapat nilai di atas KKM. Nilai rapor tak lagi mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nilai rapor adalah nilai ya...