Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Ikhlas

Ikhlas adalah seni mencintai tanpa ingin memiliki, memberi tanpa ingin dipuji, dan bekerja tanpa mengaitkan hasil dengan harga diri. Ia adalah keheningan yang justru paling bersuara. Dalam dunia yang semakin bising, ikhlas adalah jeda yang menyembuhkan. Dalam dunia yang sibuk dengan pencitraan, apresiasi, dan pengakuan, ikhlas seperti embun pagi di ujung daun, hadir tanpa suara, memberi kesejukan tanpa menuntut balas. Ikhlas bukan hanya perkara hati yang bersih dari pamrih, ikhlas juga bentuk keberanian untuk berjalan tanpa sorotan, melakukan kebaikan meski tak terlihat, dan tetap melangkah meski tak ada yang tepuk tangan. Ikhlas sering dipahami sebagai tindakan yang dilakukan semata-mata karena Allah atau karena kebaikan itu sendiri, tanpa mengharap imbalan apapun. Namun, pengertian ini seringkali melayang di udara, abstrak, dan sulit diraba. Agar lebih mudah dipahami, bayangkan sumber mata air di pegunungan. Ia terus mengalirkan air jernih ke sungai, meski tak ada yang memujinya. Ia ...

Kagum Sekaligus Geram: Potret Ambigu Manusia Indonesia

Bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari punya kecenderungan kerendahan hati yang luar biasa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar sehingga tidak membutuhkan kebesaran. Indonesia tidak pernah mengejar-ngejar kemajuan karena sudah maju. Indonesia tidak pernah bernafsu terhadap kehebatan karena aslinya memang sudah hebat. ULASAN BUKU KAGUM KEPADA ORANG INDONESIA Saat aku membuka media sosial, yang kutemukan seringkali unggahan-unggahan berisi masalah negeri ini: mulai dari korupsi, bencana alam, kekerasan, undang-undang yang tak memihak rakyat, demonstrasi, yang semuanya tak pernah membawa ketenangan ke dalam pikiranku. Indonesia emas yang diangan-angankan rakyat Indonesia sepertinya hanya akan menjadi angan-angan untuk selamanya. Manusia Indonesia dalam pikiranku adalah manusia-manusia yang bodoh. Bagaimana tidak? Dikaruniai sumber daya alam yang begitu kaya, namun tetap saja miskin di sana-sini. Apa yang salah dengan manusia Indonesia? Apakah puisi berjudul Malu (Aku) ...

SUATU HARI DI PANTAI

SUATU HARI DI PANTAI ingin kutelan ombak yang datang ke pantaimu  seperti menceritakan debaran jantungku  berusaha aku sembunyikan dari dirimu                           ingin kuhisap angin mempermainkan rambutmu                           yang telah lancang membisikkan perasaanku  ingin kuhancurkan karang-karang berdiri di hadapanmu  seperti sedang menertawakanku  berdiri diam dan bisu                          ingin kuserap cahaya kemerahan dari matahari                          yang sedang tenggelam                           seolah sedang melukis wajahmu sendu     ...

KISAH SI GEMBALA

KISAH SI GEMBALA si gembala pergi sekolah lewat sungai kering berdebu tanpa sepatu  tanpa sepatu dilewatinya semak berduri sebab jembatan satu-satunya telah roboh  berkilo-kilo rentang jarak ia tempuh  siapa yang tahu kakinya melepuh? meski tubuh dibanjiri peluh  tak sekalipun si gembala mengeluh  suatu hari si gembala pergi sekolah  bertemu guru berburu ilmu belajar membaca, menulis, dan berhitung  berharap kelak hidup beruntung  suatu hari si gembala pergi sekolah ia tinggalkan kambingnya di padang basah  suatu hari si gembala pergi sekolah  suatu hari si gembala pergi sekolah  sekolah  si gembala doyong ke kanan  dimakan rayap  Semarang, 28 Oktober 2018

Anak Rakus Bernama Kekuasaan: Catatan dari Cerita Maxim Gorky

“Ketika aku melihat mulut yang mengganyang semua itu, aku berpikir ia seperti sesuatu yang mengganyang kekuatanku, dan membuatku berpikir kita semua hidup dan mati untuk para parasit.” (hlm. 49) Perjumpaan Pertama Ini adalah kali pertamaku membaca karya Maxim Gorky. Jujur saja, namanya terdengar asing di telingaku. Tapi ketika melihat nama Eka Kurniawan sebagai penerjemah, aku langsung tertarik. Eka adalah salah satu sastrawan Indonesia yang karyanya sudah dikenal dunia. Kupikir, kalau Eka yang menerjemahkan, pasti hasilnya bagus. Dan memang benar, terjemahannya enak dibaca, mengalir, dan penuh rasa. Buku Si Tukang Onar berisi lima belas cerita pendek. Ceritanya terasa sederhana, tapi sebenarnya menyimpan kompleksitas yang dalam. Salah satu cerpen yang paling membekas untukku berjudul Monster . Ini adalah kisah tentang seorang ibu yang melahirkan anak cacat dan harus membesarkannya seorang diri. Seiring waktu, anak itu tumbuh menjadi sosok yang rakus. Ia tidak memberi apa-apa kepa...

Waktu Indonesia Bebas dan Kursi Belakang yang Selalu Menang

"Kami memilih duduk di deretan kursi yang tidak terlalu di depan dan tidak pula di belakang. Aku tidak tahu mengapa orang-orang cenderung menghindari kursi di baris depan dan lebih menyukai kursi di baris belakang." Sebuah Pertanyaan Retoris Apakah kami termasuk SDM rendah atau ini hanya soal kebiasaan, kalian yang menentukan! Aku berkendara pelan menuju salah satu rumah makan paling terkenal di Banjarnegara; Saung Mansur. Aku sengaja berkendara pelan-pelan meski waktu sudah menunjukkan pukul delapan lebih. Jika sesuai dengan surat pemberitahuan dimulainya acara, maka aku pasti terlambat pada acara halal bi halal yang diselenggarakan oleh sekolah-sekolah di salah satu kecamatan di Banjarnegara. Di surat pemberitahuan tertulis acara dimulai tepat pukul delapan. Tapi aku tahu, aku tak mungkin terlambat meski sekarang sudah pukul delapan dan aku masih dalam perjalan. Sampai di Saung Mansur terbukti aku tidak terlambat, malah menjadi salah satu yang tercepat. Di sana sudah ada te...

Benarkah Hukuman Sudah Usang, Apa Penggantinya?

Setiap perbuatan ada konsekuensinya. Namun, terkadang konsekuensi baru kita rasakan dalam jangka waktu yang lama. Beberapa perbuatan kita memiliki konsekuensi langsung yang teramat kecil namun besar dalam jangka panjang. Hukuman dan Konsekuensi                Dahulu, hukuman kerap digunakan oleh para guru atau orang tua untuk mendisiplinkan anaknya. Biasanya, hukuman diberikan ketika anak melakukan kesalahan atau hal-hal yang tidak pantas.                 Aku masih ingat, jari-jariku dipukul dengan penggaris besi oleh seorang guru gara-gara kukuku panjang. Aku juga pernah berdiri di depan barisan teman-teman, tepatnya di dekat tiang bendera saat upacara hari Senin gara-gara terlambat ke sekolah. Kupingku juga pernah dijewer sangat keras sampai terasa panas gara-gara aku memecahkan telur yang akan kupakai untuk praktek membuat telur asin. Waktu itu aku mengamplasnya terlalu keras. Aku juga pe...

Memahami Makna Imbuhan Ter- Dalam Bacaan; Materi Bahasa Indonesia Kelas 5 Kurikulum Merdeka

Manfaat kita belajar mengenai imbuhan ter- adalah agar kita semakin baik dalam berkomunikasi. Komunikasi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua manusia tak bisa hidup tanpa berkomunikasi karena manusia adalah makhluk sosial. Tujuan Belajar Tujuan kita belajar kali ini adalah untuk mengetahui apa saja makna atau fungsi dari imbuhan ter- dalam sebuah kalimat. Selain itu, tujuan kita belajar kali ini adalah agar kita mampu menggunakan imbuhan ter- dengan benar. Manfaat kita belajar mengenai imbuhan ter- adalah a gar kita semakin baik dalam berkomunikasi. Komunikasi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua manusia tak bisa hidup tanpa berkomunikasi karena manusia adalah makhluk sosial. Semakin baik kamu berkomunikasi semakin terlihat bahwa kamu orang yang berwawasan luas. Maka dari itu, pelajari materi kali ini dengan sungguh-sungguh, ya! Mengenal Imbuhan Imbuhan merupakan bunyi tambahan yang disisipkan pada sebuah kata, baik pada awal, tengah, akhir, atau awal d...

Dari Komik Neraka ke George Orwell: Cerita Kecil dari Sudut Kelas

Ternyata hanya dalam waktu sekitar satu minggu sudah selesai. Dari sini aku belajar bahwa lebih baik tidak mendikte selera bacaan mereka. Yang penting berusaha menyediakan buku-buku buat mereka sambil tetap membimbing mereka. Cara Tak Biasa Menumbuhkan Minat Baca di Sekolah                     Minat membaca di Indonesia adalah salah satu yang terburuk di dunia. Diperkirakan dari 1.000 orang hanya satu atau dua orang saja yang gemar membaca.                     Sebagai guru yang tentu saja pernah menjadi siswa, aku tak heran. Saat aku masih di sekolah dasar tak ada buku-buku yang menarik untuk dibaca. Saat di SMP dan SMA pun kondisinya tak jauh beda. Perpustakaan sekolah didominasi buku-buku pelajaran yang membosankan. Ya, walhasil banyak siswa yang tak suka membaca.                     Beberapa bulan lalu ...