Ikhlas adalah seni mencintai tanpa ingin memiliki, memberi tanpa ingin dipuji, dan bekerja tanpa mengaitkan hasil dengan harga diri. Ia adalah keheningan yang justru paling bersuara. Dalam dunia yang semakin bising, ikhlas adalah jeda yang menyembuhkan. Dalam dunia yang sibuk dengan pencitraan, apresiasi, dan pengakuan, ikhlas seperti embun pagi di ujung daun, hadir tanpa suara, memberi kesejukan tanpa menuntut balas. Ikhlas bukan hanya perkara hati yang bersih dari pamrih, ikhlas juga bentuk keberanian untuk berjalan tanpa sorotan, melakukan kebaikan meski tak terlihat, dan tetap melangkah meski tak ada yang tepuk tangan. Ikhlas sering dipahami sebagai tindakan yang dilakukan semata-mata karena Allah atau karena kebaikan itu sendiri, tanpa mengharap imbalan apapun. Namun, pengertian ini seringkali melayang di udara, abstrak, dan sulit diraba. Agar lebih mudah dipahami, bayangkan sumber mata air di pegunungan. Ia terus mengalirkan air jernih ke sungai, meski tak ada yang memujinya. Ia ...