Langsung ke konten utama

Postingan

Buku Tak Pernah Menghakimi: Refleksi Seorang Guru tentang Anak yang Selalu Hadir

Mungkin karena buku tak pernah menghakiminya, seperti manusia. Mungkin, di sana, akhirnya ia menemukan temannya. Buku Tak Pernah Menghakimi: Refleksi Seorang Guru tentang Anak yang Selalu Hadir Aku pernah mempunyai seorang murid yang begitu sulit diatur. Mari kita sebut saja dia A. Hampir setiap hari ada laporan yang masuk kepadaku mengenai A—dan hampir semuanya laporan yang negatif. Mulai dari A memecahkan botol minum temannya, membuat siswa lain menangis, memegang pantat temannya, berbicara kasar, dan segudang perilaku tidak menyenangkan lainnya. Dulu A bahkan sempat diisolasi. Ia belajar sendirian di ruang kelas yang berbeda dengan satu guru khusus karena para wali murid khawatir anak-anak mereka tertular "virus" kenakalan si A. Sampailah saat aku ditunjuk menjadi wali kelas A. Aku tidak tahu apakah ada sesuatu yang bisa aku lakukan untuk mengubah kepribadian A. Aku menempatkannya duduk di bangku paling depan agar mudah diawasi. Tapi ia tidak mengerjakan tugas yang aku b...

Dari Goa hingga Gawai: Jejak Ramadan dalam Esai-esai Penghangat Hati

Di era yang penuh dengan ketidakpastian ini, jarak antara kebahagiaan dan kesedihan hanyalah hitungan detik. Dari Goa hingga Gawai: Jejak Ramadan dalam Esai-esai Penghangat Hati Ramadan telah lama berlalu. Namun, berkah itu kembali menghampiriku, kali ini dalam bentuk ilmu. Aku dapat hadiah dari islamsantun.org berupa kumpulan esai-esai moderasi beragama yang terkumpul dalam sebuah buku. Bagiku, buku adalah berkah, sebab ia mengalirkan ilmu bagi siapa saja yang bersedia membuka dan meneguknya dengan khusyuk. Buku yang kuterima berjudul Pijar Ramadan, memuat esai-esai moderasi beragama yang ditulis oleh dosen, pengajar, mahasiswa, dan alumni madrasah aliyah. Menarik sekali menyimak pemikiran mereka dalam buku ini. Esai-esai yang terdapat dalam buku ini dikelompokkan dalam tiga bagian berdasarkan tema tertentu, yaitu: 1) Ramadan, Rantau, dan Religiositas, 2) Ramadan, Gaya Hidup, dan Spiritualitas, dan 3) Ramadan, Perempuan, dan Ekologi. Bagian pertama menjadi bagian yang paling ba...

Upaya Menjadi Madrasah Global: Kisah Inspiratif English Bootcamp MTsN 2 Banjarnegara

“Jangan setengah-setengah dalam mempelajari sesuatu, apalagi bahasa Inggris. Bahasa ini bisa menjadi bekal penting untuk menjelajahi dunia. Saya ingin suatu saat nanti kalian bisa benar-benar keliling dunia karena bahasa Inggris.” -Wangid Sunandar- Upaya Menjadi Madrasah Global: Kisah Inspiratif English Bootcamp MTsN 2 Banjarnegara Di sebuah madrasah negeri di Banjarnegara, puluhan siswa duduk melingkar, mendengarkan dengan mata berbinar. Mereka menyimak cerita dari seseorang yang baru mereka kenal—Katim, mahasiswa asal Gambia yang sedang menempuh pendidikan di Indonesia. Dengan logat khas dan semangat menyala, Katim bercerita tentang negaranya, perjuangan menuntut ilmu, dan bagaimana bahasa Inggris membawanya sampai sejauh ini. Sungguh bukan hari yang biasa di MTs Negeri 2 Banjarnegara. Selama dua hari, pada 25–26 Juni 2025, madrasah ini berubah menjadi arena perjumpaan lintas budaya. Melalui kegiatan bertajuk English Bootcamp dengan tema " English: Your Passport to the World ...

Unduh Materi - Kata dan Kalimat Sapaan dalam Teks Deskripsi

Klik tautan berikut ini untuk mengunduh :  [ UNDUH DI SINI ]  

Unsur Bahasa dalam Teks Deskripsi: Kata Konkret, Kalimat Perincian, dan Majas Personifikasi

Unsur Bahasa dalam Teks Deskripsi: Kata Konkret, Kalimat Perincian, dan Majas Personifikasi Dalam menulis teks deskripsi , kita tidak hanya perlu memahami struktur dan isi, tetapi juga perlu menggunakan unsur kebahasaan tertentu agar deskripsi menjadi lebih hidup, jelas, dan menarik. Tiga unsur penting yang sering digunakan dalam teks deskripsi adalah: Kata konkret Kalimat perincian Majas personifikasi 1️⃣ Kata Konkret 📌 Pengertian Kata konkret adalah kata yang dapat ditangkap oleh indra manusia : bisa dilihat, didengar, dicium, diraba, atau dirasakan. Kata konkret membuat tulisan menjadi nyata dan mudah dibayangkan . 🔍 Contoh Kata Konkret: Bau harum , warna merah , suara gemericik , pasir halus , langit biru , daun kering ✍️ Contoh Kalimat Deskriptif: Di bawah pohon rindang itu, rumput hijau tumbuh rapat , angin sepoi-sepoi berhembus pelan , dan cahaya matahari menyinari dedaunan . ✔️ Kalimat ini menggunakan kata konkret seperti rumput hijau , angin sepoi...

Keterampilan Menyimak: Urgensi, Realita, dan Solusi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

"Siswa hari ini hidup dalam budaya serba visual dan serba cepat. Tayangan pendek di media sosial, potongan audio berdurasi satu menit, dan kebiasaan multitasking membuat mereka semakin sulit untuk benar-benar fokus." -ABR- Keterampilan Menyimak: Urgensi, Realita, dan Solusi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Konon, kemampuan mendengar adalah keterampilan pertama yang diperoleh manusia secara alami. Bahkan sebelum bayi bisa melihat dengan jelas atau mengucap satu kata pun, ia sudah bisa menangkap suara. Sayangnya, kemampuan mendengar yang bersifat biologis itu sering disalahartikan sebagai kemampuan menyimak—padahal keduanya berbeda jauh. Menyimak adalah proses mendengar secara aktif, sadar, dan penuh perhatian. Ia merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting. Namun ironisnya, dalam praktik pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, keterampilan menyimak justru sering menjadi “anak tiri”. Mengapa menyimak penting? Karena kemampuan ini bukan hanya melatih...

Sembuh

"Manusia hanyalah debu kosmik di hadapan luasnya alam semesta yang tak berhenti meluas," -ABR- SEMBUH Aku punya rute baru untuk pulang sekolah. Rute ini melewati ladang jagung dan singkong yang sangat luas dengan latar belakang perbukitan yang ditumbuhi pohon-pohon besar yang hijaunya menyejukkan mata. Cakrawala biru luas terhampar di atasnya. Tak banyak kendaraan yang lewat jalan ini. Hanya sesekali aku berpapasan dengan orang lain. Ini membuatku tenang. Aku tak pernah tergesa-gesa jika lewat jalan ini, seolah-olah ada kekuatan gaib yang menahanku agar melaju sepelan mungkin. Sebelumnya, aku selalu pulang lewat jalan utama yang ramai dan padat. Kendaraan berlalu-lalang tanpa henti, asap knalpot menyesakkan dada, dan suara klakson saling bersahutan menambah sesak pikiranku yang sudah lelah oleh rutinitas. Di tengah keramaian itu, aku merasa seperti hanyut dalam arus, terburu-buru mengejar sesuatu yang bahkan tak kuingat apa. Tak ada ruang untuk bernapas lega, apalagi untuk me...