Hati

Dalam budaya kita, kata hati punya banyak makna. Kita bisa lihat penggunaan kata hati dalam berbagai frasa, misalnya buah hati, sakit hati, jatuh hati, penyakit hati, baik hati, dan sebagainya. Kata hati dalam frasa tersebut punya makna berbeda-beda.

Di dunia medis, hati adalah organ berwarna coklat kemerah-merahan yang letaknya di kanan atas rongga perut, tepatnya di bawah diafragma. Fungsinya untuk mengambil sari-sari makanan dari dalam darah, menghasilkan empedu, dan memecah racun.

Hati merupakan organ penopang kelangsungan hidup hampir seluruh organ lain di dalam tubuh. Lokasinya yang sangat strategis dan fungsi multi-dimensionalnya, membuat hati menjadi sangat rentan terhadap berbagai penyakit.

Kata hati juga bisa bermakna tempat segala perasaan batin bermulai dan tempat menyimpan berbagai perasaan. Tentu kita tidak asing dengan ungkapan jangan dimasukkan ke hati. Seseorang mungkin menyakitimu dengan kata-katanya, tapi kamu tak mau memasukkannya ke dalam hati.

Kata heart dalam bahasa Inggris juga sering diartikan hati. Padahal arti yang sebenarnya adalah jantung. Kata jantung dan hati dalam kebudayaan kita sering tumpang tindih. Kita mungkin pernah mendengar ungkapan hatiku berdebar-debar. Debar adalah denyut yang lebih kencang dari biasanya. Organ yang mampu berdenyut adalah jantung bukan hati. Namun, ungkapan yang sering kita dengar adalah hatiku berdebar-debar.

Dalam ungkapan orang itu baik hatinya, kata hati dapat diartikan sebagai sifat seseorang. Contoh lain ungkapan hati batu yang artinya orang tidak berperasaan.

Dari semua makna kata hati yang telah dibahas, kita bisa simpulkan bahwa kita memiliki hati sebagai organ tubuh dan hati sebagai tempat bermuaranya perasaan. Hati sebagai organ tubuh berdimensi fisik sedangkan hati sebagai tempat bermuaranya perasaan berdimensi rohani. Keduanya sama penting untuk kita jaga kesehatannya.

Menjaga kesehatan hati sebagai organ tubuh bisa kita lakukan dengan vaksinasi sejak dini, banyak minum air putih, makan makanan bergizi, hindari minuman beralkohol, hati-hati mengonsumsi obat, lakukan hubungan seks yang aman, berolahraga secara teratur, hindari kontak dengan sumber racun, tidak sembarangan mengonsumsi suplemen, mengatur pola makan, menghindari stress, hindari polusi, menjaga kebersihan diri, dan penuhi kebutuhan vitamin harian.

Menjaga kesehatan organ hati kelihatannya mudah, tapi kemudahan kadang membuat kita terlena dan dengan santainya mengabaikan hal-hal yang harusnya kita lakukan.

Kesehatan hati rohani kita juga perlu kita perhatikan. Ada sebuah riwayat yang mengungkapkan bawha apabila hati seseorang baik, maka baik juga seluruh anggota tubuhnya. Sebaliknya, jika hati seseorang buruk, maka buruk pula anggota tubuhnya yang lain. Hati yang baik akan bercahaya, sedangkan hati yang buruk akan dipenuhi kegelapan karena tertutup noda hitam sehingga tak ada cahaya yang dapat menembusnya.

Menjaga kesehatan hati rohani bisa kita lakukan dengan berzikir, sebagaimana firman Allah SWT “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram.” (Q. S Ar-Ra’du : 28).

Jika hati tenteram, pikiran kita akan jernih dan dapat memecahkan masalah dengan baik.

Kita juga bisa menjaga hati rohani kita dengan solat, melatih diri untuk bersabar, membaca Al-Quran dan maknanya, bersangka baik pada Allah, menjaga silaturahmi, senantiasa bersyukur, ikut bergembira saat teman bergembira, meningkatkan kepercayaan diri, dan menghindari sikap congkak.

 

 

Komentar

Postingan Populer